Paroki St Thomas Rasul, Taliabu, Maluku Utara: Pastoral Antar Pulau

695
Umat bergotong royong memasang kerangka atap gereja. [dok.Thomas Ratuanak]

HIDUPKATOLIK.com  Mengarungi ganasnya ombak sudah biasa bagi pastor Paroki Taliabu demi memenuhi kebutuhan rohani umat.

AROMA laut kian menyeruak di pelabuhan kota Banggai, Kepulauan Taliabu, Maluku Utara. Tak ada gereja megah di sini, Paroki St Thomas Rasul Taliabu hanya memiliki sebuah gereja yang sederhana dan belum sepenuhnya rampung. Gereja ini sesederhana umat yang sehari-hari berdoa di sana.

Umat Paroki Talibu terdiri dari keluarga muda yang kebanyakan baru menerima iman Katolik. Dahulu, mereka berakar pada budaya animisme atau penghayat iman lokal. Untuk menyambung hidup, kebanyakan umat berburu, bertani, dan melaut. Tetapi profesi mereka tidak tetap.

Jika pada musim panen mereka bertani, ketika tidak panen mereka melaut. Jika keduanya tidak dapat dilakukan mereka berburu. Selain itu, ada juga masyarakat pendatang dari Pulau Buton dan Sulawesi. Kepala Paroki Taliabu, Pastor Thomas Ratuanak mengisahkan sebelum Gereja St Thomas Rasul berdiri, umat pergi ke Paroki diaspora di Ternate yang terdiri dari Pulau Taliabu, Mangole, dan Sanana (disingkat Talimas).

Pada tahun 2017, akibat tidak memiliki gereja, umat bersama-sama melakukan misa di ruang terbuka. “Kami punya gereja semesta alam,” jelasnya bangga. Nama Gereja St Thomas Rasul dipilih untuk meneladani Rasul Thomas yang merasul paling jauh hingga ke India.

Ini sejalan dengan fakta geografis Taliabu yang terletak paling jauh dari pusat Keuskupan Amboina. Maluku Utara adalah provinsi kepulauan. Terdiri dari 1.474 pulau dan 89 di antaranya berpenghuni. Umat Katolik Kabupaten Taliabu sendiri berjumlah 1.562 jiwa dan tersebar di 32 desa.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini