Perkokoh Pesaudaran Sejati

164

HIDUPKATOLIK.com – Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik I akan digelar di Ambon, Maluku, 27 Oktober – 2 November 2018. Sekitar delapan ribu peserta dari 34 provinsi akan memenuhi Kota Ambon. Dengan tema “Membangun Pesaudaraan Sejati”, pesta ini sebenarnya tidak hanya disemarakkan oleh unjuk kebolehan paduan suara. Tiga lomba lain yang tak kalah pentingnya, yakni Lomba Mazmur, Cerdas-cermat Rohani, dan Lomba Bertutur Kitab Suci.

Bagi umat Katolik Indonesia, Pesparani ini mengandung makna historis. Sudah cukup lama umat Katolik Indonesia merindukan event keagamaan nasional seperti dimiliki umat Islam (Musabaqah Tilawatil Quran, -MTQ) dan Protestan (Pestival Paduan Suara Gerejawi, -Pesparawi). Pesparani lahir melalui jalan yang cukup panjang. Keuskupan Amboina, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Departemen Agama, Konferensi Waligereja Indonesia, dan para awam berperan dalam proses membidani Pesparani pertama ini melalui sebuah lembaga yang kini dikenal dengan Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik (LP3K) Nasional dan Daerah.

Tujuan Pesparani ini terutama bukan untuk memperebutkan tropi atau piala. Tekanannya justru pada perayaannya. Ya, merayakan buah-buah iman, persaudaraan sejati dalam warna kebersamaan dalam pluralitas yang dibina dan dikembangkan selama ini. Sebagaimana sasanti “Bhinneka Tunggal Ika”, umat Katolik Indonesia juga berasal dari keberagaman suku, ras, pulau, adat istiadat, dan lain-lain.

Pesparani juga menjadi momentum bagi seluruh umat Katolik Indonesia untuk meneguhkan kembali keberadaannya sebagai bagian integral bangsa ini. Yakni, semakin merekatkan semangat persaudaraan dengan warga bangsa yang beragama Islam, Hindu, Buddha, Konghucu, Protestan, dan Aliran Kepercayaan. Itulah yang ingin dirayakan bersama.

Hal itu sangat kentara dalam diri para pihak yang ikut serta mempersiakan pesta ini. Kendati event ini adalah event umat Katolik, panitia penyelenggara terdiri dari kalangan agama (pejabat/PNS-swasta) di Maluku. Melalui momen ini, lagi-lagi masyarakat Ambon memperlihatkan kepada dunia soliditas inklusif mereka yang tak tergoyahkan pasca konflik horizontal yang pernah terjadi di sini. Secara berturut-turut mereka telah sukses menyelenggarakan MTQ XXIV Nasional, Pesparawi XI Nasional 2015. Seperti dua event di atas, mata lomba Pesparani pun akan diadakan di Islamic Center, Christian Center, Hindu Center, Buddha Center, dan venue lain di Ambon.

Ketua Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Ignatius Suharyo dalam pertemuan dengan pimpinan media massa belum lama di Jakarta mengatakan, Pesparani ini hendaknya menjadi kesempatan memperkokoh konsoli dasi kebersamaan awam Katolik. Sekaligus menegaskan kehadiran dan partisipasi aktifnya dalam meningkatkan hakikat persaudaraan dalam keberagaman. Hal itu tampak secara jelas dirumuskan dalam sub tema “Meningkatkan Semangat Persatuan dan Kebhinnekaan demi Kemajuan Bangsa dan Kemuliaan Tuhan”.

HIDUP NO.41 2018, 14 Oktober 2018

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini