HIDUPKATOLIK.com – Keuskupan Manado hadir dan memberi dukungan kepada korban bencana dan tsunami Palu dengan berbagai aksi nyata.
GEMPA berkekuatan 7,4 pada skala Richter dengan pusat gempa 10 kilometer terjadi di Timur Laut Dongala, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat, 28/9. Sumber gempa berasal dari Sesar Palu Karo. Gempa ini memicu tsunami di wilayah pesisir yaitu Dongala Barat dan beberapa daerah lain seperti Mamuju Utara, dan Palu Barat.
Tsunami ini mengakibatkan sejumlah rumah dan perkantoran menjadi hancur termasuk Jembatan Vatulemo di Kota Palu. Beberapa wilayah Dongala seperti Parigi, Kasimbar, Tobolf, Toribulu, Dongkalang, Sabang, dan Tinombolo mengalami kerusakan parah.
Akses jalan pun menjadi lumpuh total karena jalan yang berlubang serta dipenuhi reruntuhan bangunan. Selain itu beberapa tempat ibadah mengalami kerusakan seperti Masjid Arqam Bab Al-Rahmat menjadi terapung pascagempa dan Gereja Katolik St Maria Palu juga mengalami kerusakan dibagian atap dan plafon.
Kepala Paroki St Maria Palu Pastor Yohanis Salaki MSC membenarkan beberapa bagian gereja mengalami kerusakan. Ia mengatakan sejauh ini umat langsung bahu-membahu membersihkan puing-puing. “Soal renovasi belum dibicarakan karena masih fokus penanganan pada korban gempa dan tsunami,” tuturnya.
Sementara itu Pastor Rekan Paroki St Paulus Palu Jimmy Tore menambahkan umat Katolik Palu sangat terguncang dengan bencana ini. Namun Pastor Jimmy memuji iman umat Katolik Palu. Meski beberapa orang Katolik yang menjadi korban, mereka tetap berbesar hati untuk saling membantu para korban.
“Kami merasa tragedi ini mengajarkan kami pesan tersendiri bahwa bencana ini membuat kami bersatu untuk saling menolong. Kita bisa melihat setiap orang bahu membahu dalam menolong para korban,” ujarnya.
Selain itu Keuskupan Manado khususnya paroki-paroki terdekat juga mengadakan sumbangan aksi nyata berupa pemberian makanan, minuman, obat-obatan, pakaian, selimut kepada para korban bencana alam Palu. Hal ini diakui Pastor Rekan Paroki St Maria Penolong Abadi Beteleme, Lembo, Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Alfianus Windy Tangkuman.
Sementara itu Uskup Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC menyatakan ikut prihatin dan berbelasungkawa dengan kejadian gempa dan tsunami ini. Ia meminta Komisi PSE Keuskupan Manado Pastor Joy Derry untuk segera mengirimkan tenaga dan bantuan untuk penanganan korban.
Baca juga: http://www.hidupkatolik.com/2018/10/07/26747/kams-mengajak-umat-untuk-berbela-rasa/
“Salah satu kebutuhan yang mendesak adalah dana. Bisa mengirimkan barang tetapi masih terkendala akses transportasi,” demikian Mgr Rolly. Mgr Rolly juga mengajak seluruh umat untuk tetap setia mendoakan para korban.
“Saya mengajak umat Katolik dan masyarakat pada umumnya untuk menyatakan solidaritas dan keprihatinan kita. Kita berdoa untuk mereka dan mereka yang mengalami bencana ini diingatkan untuk melihat bencana sebagai bagian dari kehidupan, sebagai sesuatu yang tidak disengaja dan tidak dikehendaki,” kata Mgr Rolly.
Dari Kupang diberitakan, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) melakukan aksi penggalangan dana untuk korban di Palu dan Donggala, Sulawesi Tenggara. Aksi ini dilakukan di Jl Frans Seda, Kota Kupang.
Lexi Kalesaran (Manado)