25 Tahun SUDARA: Berkontribusi untuk Negeri

247
25 tahun Sumber Daya Rasuli (SUDARA) dirayakan pada Sabtu, 22/9 di Aula Katedral, Jakarta. Dari kanan-kiri: Margareta Astaman (moderator diskusi) bersama narasumber, Rhenald Kasali, Eddy Berutu (Bupati Kabupaten Dairi), Inu-Wisnu Nugroho, dan Pastor Simon Lili Tjahjadi (Rektor STF Driyarkara). [dok.SUDARA/A.Hengky G]

HIDUPKATOLIK.com ETIKA profesi harus menjadi pegangan bagi setiap kalangan profesional. Mereka dituntut untuk menjaga nilai-nilai keadilan, menghormati orang lain, dan bisa menjadi pribadi yang layak dipercaya oleh sesama.

Hal tersebut tak hanya berlaku dalam dunia kerja tapi juga pelayanan. Hal ini disampaikan oleh Rektor Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Pastor Simon Petrus Lili Tjahjadi, dalam seminar di Aula Gereja Katedral Jakarta, Jakarta Pusat, Sabtu, 22/9.

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Rhenald Kasali, menambahkan, agar para profesional Katolik siap dan menerima perubahan serta memiliki pola pikir yang dinamis. “Zaman sudah berubah, cara berpikir pun harus seiring dengan perubahan itu. Jangan memakai cara berpikir hari kemarin dalam melihat hari esok,” kata pendiri Rumah Perubahan ini.

Ketua Sudara, A. M. Lilik Agung mengatakan, ada tiga hal yang harus dimiliki oleh profesional Katolik, yakni: integritas atau moralitas, kapabilitas atau kemampuan, dan karitas atau pelayanan.

Dengan keutamaan itu, Lilik berharap, anggota Sudara ikut berkontribusi dalam membangun Tanah Air, tak hanya Gereja. Maka, mereka perlu membuka diri. “Saya berharap, pada usianya yang menginjak seperempat abad, Sudara mampu menginspirasi profesional Katolik untuk mulai melebarkan pelayanannya, baik di tempat kerja maupun di masyarakat,” pungkasnya.

 

Willy Matrona
HIDUP NO.39 2018, 30 September 2018

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini