SALIB IYD DI PULAU DUA NEGARA

238
Kirab Salib IYD 2016 dari Nunukan menuju Sebatik.
[Gusty MBW CSsR]

HIDUPKATOLIK.comPerarakan salib IYD mengobarkan semangat orang muda untuk terlibat dalam hidup menggereja dan masyarakat. Menjadi “santo-santa” yang turun ke jalan.

SEGEROMBOLAN Orang Muda Katolik (OMK) berkumpul di Pelabuhan Sei Bolong, Nunukan, Kalimantan Utara, Sabtu, 30/7. Sesaat kemudian mereka menaiki sebuah speedboat dan dua perahu kayu melewati selat antara Nunukan dan Sebatik. Rombongan ini berlabuh di Pelabuhan Bambangan, Sebatik.

Rombongan OMK ini mengarak salib Indonesian Youth Day (IYD) dari Gereja Paroki St Gabriel Nunukan, Keuskupan Tanjung Selor menuju Pulau Sebatik, “Pulau dua negara” dengan bendera Indonesia dan Malaysia. Tiba di Pelabuhan Bambangan, Sebatik, salib IYD lalu diarak menuju Gereja Stasi St Petrus Lourdes, Sebatik.

Dalam kirab salib IYD ini, OMK bekerjasama dengan pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh adat dan masyarakat serta Kepolisian, Marinir dan TNI Angkatan Darat, serta penjaga perbatasan negara. Remaja masjid ikut membantu mulai dari penjemputan dan penjagaan keamanan selama proses perarakan berlangsung dari Pelabuhan Bambangan, Sebatik menuju Gereja Stasi St Petrus Lourdes, Sebatik.

Pastor Rekan Paroki Nunukan Romo Gusty MBW CSsR mengungkapkan, “Kegiatan ini diharapkan memacu OMK menjadi garda depan dan agent of transformation di masyarakat. Harapan masa depan Gereja dan negara ada di pundak OMK.”

Menghidupi Sukacita Injil
OMK diharapkan menghidupi Injil dan mewartakannya. “Mereka diharapkan mampu menjadi ‘Santo-Santa yang turun ke jalan-jalan’,”kata Romo yang melayani migran di Pulau Sebatik ini.

Kepala Dusun Berjoko, Desa Sei Limau, Sebatik Tengah, Marselinus Huba Lajar menekankan, kirab salib IYD yang melibatkan berbagai pihak ini menggambarkan toleransi di antarumat beragama.

Salib IYD yang mereka arak ini adalah simbol keprihatinan terhadap hutan Kalimantan Perarakan ini menjadi aksi nyata dan kepedulian terhadap kelestarian hutan. “Orang muda harus disadarkan untuk mencintai lingkungan. Kita ajak OMK untuk menanam pohon sebagai aksi nyata dari kirab salib ini. Dalam kerja sama dengan pemerintah dan remaja masjid, mari kita bergandeng tangan untuk menyelamatkan hutan Kalimantan,” tegasnya.

Menuju ke arah timur jauh, di Kevikepan Mindiptana, Keuskupan Agung Merauke (KAM), menjadi tuan rumah kegiatan pra IYD III. Sekitar 500 OMK dari empat dekenat dan dua kevikepan di KAM ambil bagian dalam kegiatan ini, 30/6-3/7.

Kegiatan pra IYD ini diawali dengan Misa dipimpin oleh Vikaris Episkopal (Vikep) Mindiptana Romo Yohanes Yan Sareta MSC. Usai Misa, acara dibuka oleh Bupati Boven Diegul, Benediktus Tambonop. Dalam sambutannya, Benediktus Tambonop mengapresiasi kegiatan ini sebagai ajang pertemuan dan pengenalan diantara OMK. Melalui kegiatan ini OMK membangun komitmen sebagai satu komunitas dalam meningkatkan iman.

Dalam kegiatan ini, OMK juga mendapat materi mengenai Quo Vadis OMK KAM. Peserta juga mendengar pemaparan mengenai pandangan dan harapan pemerintah tentang peranan OMK bagi pembangunan daerah.

Maria Pertiwi
Laporan: Romo Gusty MBW CSsR (Sebatik), Fredy Hendro Soebiakto/Yovita Tael (Merauke)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini