Risiko Penolakan

142

HIDUPKATOLIK.com Pekan Biasa XXVI; Ayb 38:1, 12-21, 39:36-38; Mzm. 139:1-3,7-8,9-10,13-14ab; Luk 10:13-16

KISAH Ayub yang dihantam banyak kejahatan dan percakapannya dengan Allah adalah sebuah dialog keselamatan. Allah kita adalah Allah yang relasional, setia mengungkapkan belas kasih-Nya dan rindu membangun relasi kasih dengan manusia.

Ia Allah yang berinisiatif terlibat penuh di dunia dan dalam hidup manusia ciptaan-Nya. Sadar akan kebesaran dan kebaikan Allah yang tidak pernah meninggalkannya, Ayub merasa diri amat hina dan kecil.

Demikian terjadi pada murid-murid Yesus yang diberi tugas mewartakan Kabar Baik. Ketaatan dan kesetiaan murid tidak membuatnya steril dari cobaan. Ada risiko penolakan dan aneka godaan yang siap menerkam. Yesus memakai gambaran murid-murid yang diutus-Nya itu bagai kawanan domba di tengah serigala.

Tidak mudah. Siapapun yang mau menjawab panggilan Kristus, perlu bersiap sedia menanggung penolakan.

Kita menjadi murid Kristus di tengah dunia yang berhubungan secara konkret dengan situasi politik, ekonomi, sosial dan budaya yang berbeda-beda. Banyak sekali kejahatan yang mengancam dan akan membawa kehancuran.

Di sanalah kita dipanggil untuk menemukan sukacita Injil, yaitu dalam kesiapan membangun diskresi bersama, membentuk sikap musyawarah dan penuh hikmat, agar kita siap berpartisipasi membangun bangsa yang lebih bermartabat.

 

Monica Maria Meifung
Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini