Menjadi Misionaris Kasih di Papua

351
Mgr Hilarion Datus Lega menari Tarian Sawat bersama umat. [HIDUP/Marthina Fifin Da Lopez]

HIDUPKATOLIK.com “USKUP Manokwari Sorong, Mgr Hilarion Datus Lega tidak tidur semalam. Dia berjalan tanpa alas kaki. Itu luar biasa bagi saya.” Demikian kesaksian Pastor Lewi Ibori OSA, Wakil Uskup wilayah Fakfak dalam acara Perayaan Syukur 15 Tahun Tahbisan Episkopal Mgr Datus Lega dan perayaan 40 tahun Imamat Pastor Yohanes Warpopo di Fakfak, Papua, Minggu, 9/9.

Hadir dalam perayaan ini tokoh lintas agama dan pemerintah di antaranya Charles Kambu mewakili Bupati Fakfak, Siti Rahma Hegemur Ketua DPRD Fakfak, Ketua Klasis GKI Fakfak Pdt Doli Kebes, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Ali Hindom.

Terlihat juga aparat keamanan serta kepolisian dari Kasdim 1706 Fakfak Mayor Inf. Wahlin Rahman, serta Dewan Paroki dan umat paroki se-wilayah Fakfak. Sebelumnya perayaan Tahbisan Episkopal Mgr Datus Lega diawali dengan Napak Tilas 124 tahun masuknya Agama Katolik di Kabupaten Fakfak.

Napak tilas ini mengikuti jejak misionaris pertama di Fakfak Pastor C. Le Cocq Ardmanfile. Prosesi ini ditandai dengan perarakan Salib Misi dari Kampung Sekroe, Distrik Pariwari hingga Pulau Bone, Kampung Brongkendik melalui jalur laut. Kemudian salib diarak menuju Kampung Gewerpe lalu ke Tanjung Sorpeha Sebrang, Distrik Fakfak Tengah.“

Napak Tilas kehadiran Katolik di Jasirah Onim hendaknya dimaknai sebagai sejarah bagi kemasyarakatan saat ini. Kita terpanggil memenuhi tanggung jawab kita seperti yang terdahulu. Kiranya Kekatolikan membawa gelombang-gelombang kebaikan seperti cinta dan ketentraman bagi semua orang,” ujar Mgr Datus Lega.

 

Marthina Fifin Da Lopez (Fakfak)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini