Rumah Tanda Seabad SCJ Indonesia

1350
Peresmian Rumah Dehonian ditandai dengan pembukaan logo yang terbalut kain hitam. [Dok. Pribadi]

HIDUPKATOLIK.com Seabad melayani Gereja Nusantara, Kongregasi SCJ Indonesia mendirikan Rumah Dehonian. Inilah wujud lain kerasulan SCJ yang ingin terus bersama umat.

“DEHONIAN” sebenarnya merupakan sebutan bagi para anggota Kongregasi Imam-imam Hati Kudus Yesus (Sacerdotum a Sacro Corde Jesu / SCJ). Ini merujuk pada nama sang pendiri, Pater Yohanes Leo Dehon.

Spiritualitas SCJ yang terbentuk dari cinta Allah dan pemulihan menggerakkan kongregasi ini untuk hadir di tengah umat dan masyarakat umum, termasuk di tengah arus zaman yang kian berkembang ini. Rumah Dehonian menjadi jawaban atas kehadiran SCJ.

Di Indonesia, para imam dan bruder SCJ berkarya di empat keuskupan, yaitu Keuskupan Agung Palembang, Keuskupan Tanjungkarang, Keuskupan Agung Jakarta, dan Keuskupan Timika. Memasuki usia satu abad berkarya di Indonesia, Kongregasi SCJ Indonesia mendirikan Rumah Dehonian yang terletak di Provinsialat SCJ, Palembang, Sumatera Selatan.

Peresmian Rumah Dehonian ini sendiri diadakan di Gedung Yayasan Xaverius, Palembang, Minggu, 16/9. Pastor Aloysius Gonzaga Yudistira SCJ dari Tim Rumah Dehonian menjelaskan, ini merupakan bentuk lain pelayanan SCJ.

Lewat rumah ini, SCJ ingin hadir di tengah umat. Ini merupakan bentuk lain pelayanan SCJ. “Kami ingin hadir dan berjalan bersama umat semesta dengan memberi perspektif hidup yang bersumber pada kedalaman kasih Allah,” tuturnya.

Rumah Dehonian nantinya akan menjadi sarana produksi baik media cetak seperti penerbitan buku-buku, media online, maupun multimedia. Produk lain rumah ini bisa berupa benda rohani dan suvenir Dehonian.

Provinsial SCJ Indonesia, Pastor Titus Waris Widodo SCJ mengatakan, melalui Rumah Dehonian, SCJ ingin menyapa umat di manapun di dunia ini. “Rumah Dehonian adalah tentang bagaimana kami hadir dengan cara yang mudah ditangkap dan dipahami lebih banyak umat baik didunia nyata maupun di dunia maya.

Ini adalah ruang ekspresi dalam mewujudkan kehendak untuk mencintai Allah dalam segala,” kata Pastor Titus. Peresmian Rumah Dehonian ini dihadiri oleh Uskup Agung Palembang, Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ, para imam, biarawan-biarawati dari beberapa kongregasi, seminaris, serta umat.

Sebelum peresmian Rumah Dehonian, diadakan pula peluncuran dan bedah buku berjudul The Power of Menyerah karya Pastor Elis Handoko, SCJ. Buku ini merupakan biografi Mgr Aloysius dan menjadi satu dari beberapa buku yang telah berhasil diterbitkan oleh Rumah Dehonian.

Buku biografi Mgr Aloysius Sudarso, SCJ: The Power of Menyerah. [Dok. Pribadi]
Pastor Elis mengatakan selama menjalankan tugasnya membantu Mgr Sudarso, ia menemukan empat keutamaan sang uskup, yaitu arif, bijaksana, berani, dan ugahari. “Dalam perjumpaan, saya melihat keutamaan-keutamaan itu. Sayang bila kisahnya berlalu begitu saja tanpa didokumentasikan,” ucap pastor yang juga ditunjuk sebagai direktur Rumah Dehonian ini.

Bedah buku ini menghadirkan pembicara Doktor Psikologis Klinis, Pastor Yulius Sunardi SCJ dan Hendro Setiawan yang merupakan seorang pengusaha, penulis, dan doktor filsafat. Pastor Yulius meninjau dari sisi psiko-rohani, sedangkan Hendro Setiawan menilik dari sudut pandang awam.

 

Hermina Wulohering

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini