Menanti Kedatangan Tuhan

550

HIDUPKATOLIK.com 1 Kor 1:1-25; Mzm. 33:1-2,4-5,10ab,11; Mat 25:1-13

KISAH tentang lima gadis bodoh dan lima gadis bijaksana yang diceritakan Yesus dalam bacaan Injil hari ini adalah sebuah penjelasan Yesus tentang pengajaran-Nya terkait hari kedatangan Tuhan.

Dalam sebuah kisah yang sangat indah, Tuhan Yesus menggambarkan sebuah ajakan untuk berjaga-jaga menanti hari Tuhan yang tidak kunjung datang, dalam sebuah cerita yang kontras dan hidup.

Sepuluh gadis yang menanti-nanti mempelai laki-laki adalah teman-teman dari mempelai perempuan. Tugas mereka adalah menyambut datangnya mempelai laki-laki, dengan tarian dan mengajaknya masuk bertemu mempelai perempuan.

Pertanyaan yang cukup menggelitik kita sebagai pembaca adalah mengapa mempelai laki-laki tidak kunjung datang atau tiba saat larut malam?

Dalam tradisi Yahudi, sebelum menikah, ada tawar-menawar “besaran mahar” antara keluarga laki-laki dengan keluarga perempuan. Kadang tawar-menawar itu cepat, tetapi sering kali juga prosesnya berjalan alot, apalagi kalau pihak perempuan berasal dari suku yang berbeda atau status sosial yang lebih tinggi.

Inilah yang sangat mempengaruhi datangnya mempelai laki-laki, yang akhirnya dalam kisah Yesus, datang tengah malam ketika gadis-gadis penyambut sudah tidur dan sebagian sudah kehabisan minyak dalam buli-buli mereka.

Dari kisah di atas kita memperoleh sebuah inspirasi tentang kapan hari Tuhan datang. Jawabannya adalah tergantung total pada kehendak dan rencana Tuhan. Tuhan punya cara, punya alasan dan kehendak yang tidak sepenuhnya kita mengerti sekarang.

Yang terpenting seperti yang Yesus ajarkan adalah sikap berjaga-jaga, senantiasa membekali diri secara cukup hingga saatnya hari itu datang.

 

Pastor Joseph Ferry Susanto
Imam Keuskupan Agung Jakarta, Dosen Kitab Suci Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini