HIDUPKATOLIK.com – Mis-informasi masih kerap terjadi dengan beredarnya sebuah kabar berita dukacita yang dialamatkan kepada Pastor John Tondowidjojo CM yang sempat beredar di beberapa group whatsapp pada Selasa siang, 31/7 dengan tampilan singkat: “+Rest In Peace, Rm John Tondowidjojo CM @RKZ Selasa 31 Juli pk 13.30.”
Melalui laman facebook yang diakses pada Selasa malam, 31/7, Pastor Ignatius Suparno, salah satu rekan imam sekomunitas Pastor Tondo, mengklarifikasi berita tersebut dengan menggunggah tulisan tentang kondisi kesehatannya.
TENTANG RM .JOHN TONDOWIDJOJO, CM, HARI INI 31 JULI 2018
Para Romo dan Saudara-saudari, Saya Romo Ignatius Suparno, CM. Hari ini ada banyak berita berbeda-beda tentang Rm. Tondo. Hasrat itu tentu didorong oleh rasa hormat umat pada Rm Tondo yang telah begitu mencintai umat. Tetapi untuk meminimalisir peredaran berita yang kurang pas ijinkan saya membagi pengalaman mendampingi Rm.Tondo sepanjang hari ini.
Persis jam 00.00 (31 Juli-red.) tadi pagi Rm.Tondo nelpon saya dan mengatakan “Saya sakit, antar ke RKZ”. Saat itu beliau nampak pucat dan keringatan. Tanpa tunda saya langsung larikan ke UGD RKZ. Dokter yang pertama menangani menginformasikan diagnose awalnya, masalah paru-paru dan gulanya tinggi. Dokter menanyakan pada kami obat dan makanan yang terakhir-terakhir dikonsumsi.
Romo Tetra di pastoran Kristus Raja langsung mencarikan hasil lab terakhirnya minggu lalu dan obat yang ada. Saya mencoba lebih detail dengan nelpon salah satu anggota keluarganya yang sehari-hari menemani Rm.Tondo. Kemungkinan karena saya nelopon tengah malam, dikiranya memberitahu kalau Romo Tondo dipanggil Tuhan, keburu panik. Padahal saya cuma mau nanyakan obat dan makanan. Saya pahami kepanikannya, karena beliau sangat dekat dengan Romo.
Setelah dokter mendiagnosa lambannya asupan oksigen maka diputuskan untuk dipasang alat bantu pernafasan dan dirawat di ICU. Lebih lanjut Romo Tetra juga segera memberi Sakramen Perminyakan. Persis jam 03.00 Romo Tondo masuk ICU. Sejak itu info tentang Rm Tondo mulai bermunculan dengan isi berbeda-beda. Padahal sejak proses di UGD maupun di ICU Romo bisa diajak bicara, setelah dipasang alat bantu nafas, beliau merespon dengan mengangguk dan menggeleng.
Jelas bahwa Rm. Tondo sadar sepanjang proses. Bahkan sekitar 6.30 beliau masih memastikan ke saya bahwa obatnya ditaruh di kamar, tidak di kantor. Dokter menunjukkan masalah infeksi paru-paru dengan hasil rontgennya. Sekitar jam 07.15 alat-alat bantu pernafasannya dibenahi lagi. Jam 8.45 saya pulang untuk istirahat.
Siang hari ini jam 13.24 Rm. Dodik memberi info via telpon bahwa asupan oksigen di siang hari juga kurang, meski suplai sudah dimaksimalkan. Dokter merasa perlu memberi semacam obat penenang agar romo bisa istirahat dan membuat nafasnya sinkron dengan mesin penyuplai oksigen. Nah mungkin diamnya Rm. Tondo yang ditafsirkan lagi sebagai “meninggal”, padahal diberi obat penenang agar Romo bisa lebih istirahat.
Sore ini jam 4.30 saya ke rumah sakit lagi, Rm Tondo istirahat. Pada jam 18.30 grafik penyerapan oksigen dikatakan membaik. Lalu sementara saya meninggalkan rumah sakit.
Jam 21.34 ini saya menelpon seorang umat yang turut menunggu, Dokter Hanindito mengatakan kepadanya bahwa kondisi stabil, nunggu saja infeksi parunya pulih.
Saya minta maaf karena tadi baru bisa memberi konfirmasi singkat-singkat. Saya mohon maaf kepada banyak pihak yang belum terpuaskan. Dan marilah kita tetap doakan agar Rm. Tondo kembali sehat dan berkarya bersama saudara-saudari sekalian. Tuhan memberkati.
Pastor Tondo, cucu RA Kartini dikenal sebagai seorang yang rajin menulis di majalah Hidup pada masanya ketika aktif di Komsos Surabaya. Ditengah kesimpang-siuran informasi tersebut, adanya pemberitaan yang valid tentunya dapat melegakan para pembaca, khususnya umat Katolik yang berhubungan dengan Pastor Tondo yang tengah dirawat di RS St Vincentius A. Paulo, Surabaya.
“Sekarang kondisinya sudah baik, stabil, penyerapan oksigen juga membaik. Berharap paru-parunya cepat pulih,” tulisnya kepada Hidupkatolik.com melalui percakapan fb. Ditahbiskan pada 1999, kini Pastor Parno melayani di pendampingan sosial Yayasan Kasih Bangsa Surabaya. Mari kita turut mendoakan Pastor Tondo, semoga dapat sehat dan pulih seperti sediakala.
Antonius Bilandoro