HIDUPKATOLIK.com – PUTRA sulung mendiang Linus Putut Pudyantoro, Bernardinus Siena PHA hingga kini masih tak percaya jika ayahnya tiada. “Masih ga percaya kalau Bapak sudah ga ada karena karya-karyanya masih hidup dan dikenang,” ujarnya, saat pembukaan Festival Musik Rohani 2018, di aula Gereja St Yakobus Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu, 14/7.
Festival bertajuk “Persembahan Hati, a Special Tribute to L. Putut Pudyantoro” itu digelar sebagai ungkapan terima kasih sekaligus mengenang karya dirigen sekaligus komposer lagu liturgi dan rohani itu. Acara ini merupakan gawean Seksi Kepemudaan Paroki Kelapa Gading.
Menurut Ketua Panitia Acara, Antonius Ardian Santoso, kurang dari lima bulan untuk mempersiapkan acara tersebut. Banyak orang mengenal Putut, karya, dan jasanya. Tak pelak, banyak umat berburu tiket acara tersebut hingga ludes.
Namun, Ardian berharap, dengan acara tersebut, banyak umat, secara khusus kaum muda bisa mengikuti teladan Putut. “Melayani (umat) dengan talentanya sejak usia muda,” ujarnya. Acara tersebut menampilkan sejumlah kelompok seni antara lain Komunitas Kolintang, orkestra, dan koor orang muda Paroki St Yakobus, Voices of Chrisilla, Adoramus Te, Coro Fedeli, paduan suara anak, ministry tari, Gamsta (Pademangan), SBFG Bosco, dan kelompok paduan suara besutan Putut, Mia Patria.
Ketua Harian Mia Patria, Fransiska Nanda mengakui sejak tak ada Putut ada suatu yang berbeda. Dia, kenang Nanda, adalah jiwa dan penggerak Mia Patria. “Semoga banyak anak muda yang mau bergabung bersama kami, membawakan karya-karyanya, dan meneruskan spiritnya untuk mengharumkan nama Indonesia,” harap Nanda.
Marchella A. Vieba