Merawat Tiga Mas

153
Pastor Adi (kanan) didampingi Susyana menjelaskan tentang arsitektur Gereja Katedral Jakarta. [HIDUP/Willy Matrona]

HIDUPKATOLIK.com PESONA arsitektur neo gotik Gereja Katedral St Perawan Maria Diangkat ke Surga Jakarta memukau sejumlah orang asal Ambon. Kunjungan mereka ke Katedral Jakarta, Jakarta Pusat, berlangsung pada Jumat, 13/8, usai shalat Jumat.

Kunjungan mereka disambut Sekretaris Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) Pastor V. Adi
Prasojo serta Humas Gereja Katedral dan KAJ Susyana Suwandie. Menurut Pastor Adi, KAJ membuka pintu bagi setiap masyarakat dari berbagai agama yang berkunjung ke katedral.

Dia juga mengapresiasi kedatangan para tamu, yang menjadikan Katedral sebagai salah satu destinasi. “Kunjungan tersebut semakin menunjukkan katong samua basudara (kita semua bersaudara),” ujar Pastor Adi seraya tersenyum.

Dia juga mengatakan, kunjungan mereka ke Katedral amat tepat. Sebab, posisi katedral yang berdampingan dengan Masjid Istiqlal menunjukkan toleransi di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini. Kedua bangunan tersebut, tambahnya, merupakan gambaran kebhinnekaan Indonesia.

Panitia rombongan sekaligus Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Pattimura, Kolonel Suwarno, mengungkapkan, kunjungan itu merupakan salah satu program kerja 02 2018. Kegiatan ini juga didukung oleh Pangdam 16 Pattimura, Letjen Dony Munardo.

Ada tiga program besar merawat kebhinnekaan, terang Suwarno, yakni Mas Biru untuk merawat ekosistem laut, Mas Hijau untuk penghijauan lingkungan, dan Mas Putih yakni
kunjungan ke tempat-tempat rohani. “Tali silahturahmi sungguh dirasakan dan sikap saling curiga dijauhkan dengan berkunjung ke rumah ibadat lintas agama,” pesannya.

Seorang peserta, Haji Abidim Wakano, mengakui, ini merupakan langkah nyata sekaligus meneguhkan bahwa Ambon tak lagi menjadi daerah konflik. Kerukunan antar agama kian meningkat di sana. “Ambon merupakan laboratorium toleransi saat ini. Kalau mau mengetahui bagaimana merawat kebhinnekaan datanglah ke Ambon, kota perdamaian,” ungkapnya.

 

Willy Matrona

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini