Bacaan I, Minggu 6 November 2016 : 2Mak 7:1-2,9-14

120
[NN]

2Mak 7:1 Terjadi pula yang berikut ini: Tujuh orang bersaudara serta ibu mereka ditangkap. Lalu dengan siksaan cambuk dan rotan mau dipaksa oleh sang raja untuk makan daging babi yang haram.

2Mak 7:2 Maka seorang dari antara mereka, yakni yang menjadi juru bicara, berkata begini: “Apakah yang hendak baginda tanyakan kepada kami dan apakah yang hendak baginda ketahui? Kami lebih bersedia mati dari pada melanggar hukum nenek moyang.”

2Mak 7:9 Ketika sudah hampir putus nyawanya berkatalah ia: “Memang benar kau, bangsat, dapat menghapus kami dari hidup di dunia ini, tetapi Raja alam semesta akan membangkitkan kami untuk kehidupan kekal, oleh karena kami mati demi hukum-hukum-Nya!”

2Mak 7:10 Sesudah itu maka yang ketiga disengsarakan. Ketika diminta segera dikeluarkannya lidahnya dan dengan berani dikedangkannya tangannya juga.

2Mak 7:11 Dengan berani berkatalah ia: “Dari Sorga aku telah menerima anggota-anggota ini dan demi hukum-hukum Tuhan kupandang semuanya itu bukan apa-apa. Tetapi aku berharap akan mendapat kembali semuanya dari pada-Nya!”

2Mak 7:12 Sampai-sampai sang raja sendiri serta pengiringnyapun tercengang-cengang atas semangat pemuda itu yang memandang kesengsaraan itu bukan apa-apa.

2Mak 7:13 Sesudah yang ketiga berpulang, maka yang keempat disiksa dan dipuntungkan secara demikian pula.

2Mak 7:14 Ketika sudah dekat pada akhir hidupnya berkatalah ia: “Sungguh baiklah berpulang oleh tangan manusia dengan harapan yang dianugerahkan Allah sendiri, bahwa kami akan dibangkitkan kembali oleh-Nya. Sedangkan bagi baginda tidak ada kebangkitan untuk kehidupan.”

Sumber: Alkitab dikutip dari www.imankatolik.or.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini