Bahaya Berita Bohong

336
Mgr Pius Riana Prapdi dalam Perayaan Ekaristi Prosesi Agung Sakraman Mahasuci di Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran. [Dok. Paroki HKTY Ganjuran]

HIDUPKATOLIK.com PENYEBARAN berita bohong, ujaran kebencian, pemutar-balikan fakta dan menggunakan serta menyebarkannya melalui medsos adalah bentuk-bentuk pengingkaran terhadap peran Allah.

Demikian disampaikan Uskup Ketapang Mgr Pius Riana Prapdi dalam Perayaan Ekaristi Prosesi Agung Sakraman Maha Suci di Candi Hati Kudus Tuhan Yesus (HKTY) Ganjuran, DI Yogyakarta, Minggu, 24/6.

Dalam memimpin perayaan Ekaristi yang diikuti ribuan umat tersebut, Mgr Riana menyampaikan, bentuk pembungkaman dan penyesatan itu menjadikan manusia cenderung hanya melihat hal-hal negatif dalam diri sesamanya. “Kita tidak mensyukuri alam yang dianugerahkan Tuhan pada kita. Justru, kita merusak, melukai ibu pertiwi, bumi kita. Lalu, kita sulit melihat secercah harapan pada kehidupan kita,” jelasnya.

Mgr Riana juga menceritakan pengalamannya melayani di Kalimantan. Menurutnya, Pulau Kalimantan tidak lagi menjadi paru-paru dunia. Ini karena maraknya illegal logging. “Banyak pohon ditebangi dan dijual ke kota,” tunjuknya.

Peringatan ultah Gereja HKTY ke-94 yang bersamaan dengan peringatan kelahiran St Yohanes Pembaptis itu dimeriahkan dengan arak-arakan gunungan, berisi hasil bumi. Belasan gunungan tersebut seusai Ekaristi diperebutkan umat.

 

H. Bambang S (Yogyakarta)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini