HIDUPKATOLIK.com – Hos 14:2-10; Mzm. 51:3-4,8-9,12-13,14,17; Mat. 10:16-23
DENGAN seruan tobat dan janji-janji Allah yang disampaikan melalui Hosea, Israel yang hancur akibat kedurhakaan dituntun ke dalam sebuah permulaan baru. Mereka sudah melihat sendiri, tak ada tangan dan tak satu kekuatan manapun yang mampu meluputkan kecuali belas kasih Allah yang telah mereka khianati.
Dari kepenuhan dan kebebasan-Nya, Allah memilih untuk menyembuhkan Israel, bukan memusnahkannya. Kitab Hosea mengajak kita para pengikut Yesus untuk terus-menerus memberi makna baru terhadap pertobatan, yakni kebutuhan pengakuan akan dosa, keterbukaan terhadap rahmat Allah seraya meninggalkan berhala-berhala dan andal an-andalan lain termasuk kekuatan serta kemegahan diri sendiri.
Narcissism dalam hidup iman telah menumpulkan kepekaan akan dosa. Kita semua butuh disembuhkan, butuh pengharapan dan kehidupan baru dalam terang cinta kasih Allah. Yesus mengingatkan para murid akan kancah dunia perutusan yang tidak mudah, yakni bagai domba berada di tengah-tengah serigala.
Yesus tidak ingin menakut-nakuti tetapi juga tidak ingin membuat para murid terlena dengan sikap menganggap enteng segalanya. Ia menantang murid untuk cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
Murid-murid yang diutus membutuhkan discreta caritas, ketajaman budi dan kemurahan hati. Semoga!
Monica Maria Meifung
Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta