Penerus Semangat “Aggiornamento”

1781
Paus Paulus VI
[CNS Photo]

HIDUPKATOLIK.com – Paus Fransiskus menambah datar panjang para pendahulunya yang diangkat menjadi orang kudus (santo). Yang terbaru adalah Paus Paulus VI. Paus Paulus VI dibeatifikasi tahun 2014 lalu. Oktober nanti akan dikanonisasi bersama dengan Uskup Romero. Pengumuman itu disampaikan beberapa waktu lalu.

Diusungnya Paulus VI menjadi santo sebetulnya bukan sesuatu yang mengagetkan. Legacy (warisan) sebagai Paus tak diragukan lagi. Kesaksian seorang sakit yang sembuh atas doa melalui Paulus VII mungkin hanya persyaratan pamungkas menjadi santo.

Paus Paulus VI boleh disebut Paus penerus langsung semangat aggiormamento (pembaharuan) yang dihembuskan dan dimotori oleh Paus Yohanes XXIII. Paus ini dikenal sebagai “Paus Konsili Vatikan II”. Konsili yang membawa angin perubahan besar pada Gereja Katolik Roma. Bisa lihat pada dokumen-dokumen Konsili Vatikan II yang hingga kini masih menjadi rujukan utama Gereja Katolik. Yohanes XXIII meninggal dunia saat konsili tengah berlangsung. Konsili dihentikan sementara. Para Kardinal melakukan sidang pemilihan (konklaf ). Paulus VI yang bernama asli Giovanni Battista Antonio Maria Montini terpilih. Ia langsung tancap gas. Konsili Vatikan II dilanjutkan dengan menghasilkan sejumlah dokumen penting tonggak-tonggak Gereja Katolik hingga saat ini.

Semangat aggiormento Paulus VI tak sekadar omongan. Lima ensikliknya merupakan pewajantahan hasil-hasil Konsili Vatikan II. Ensiklik Populorum Progressio (Kemajuan Bangsa-bangsa), Ecclesiam Suam (Gereja Dia), Marialis Cultus (Penghormatan Maria), Mysterium Fidei (Misteri Iman) dan Humanae Vitae (Kehidupan Manusia) adalah legacy Paus kelahiran Concesio, Brescia, Italia, 26 September 1897 ini. Ia tidak hanya membuka diri (inklusif) tetapi juga memperkuat ke dalam, dalam satu tarikan. Perkembangan dunia modern tak luput atau bahkan telah diantisipasinya. Ia melihat jauh ke depan sebagaimana kita alami saat ini. Sebut saja Ensiklik Humanae Vitae. Ensiklik ini bagaikan perisai yang membentengi gempuran modernitas atas kemanusiaan kita dewasa ini.

Selain memperkuat ke dalam, Paulus VI juga memberikan perhatian besar bagi Gereja-Gereja di luar Gereja Katolik Roma. Ia melakukan terobosan untuk merengkuh kembali Gereja-Gereja Kristen lainnya seperti Gereja Ortodoks Timur. Dengan rendah hati ia menyambangi pemimpin Gereja-Gereja tersebut untuk memulihkan relasi yang selama sekian ratus tahun tidak pernah berkomunikasi. Begitu juga dengan Gereja Anglikan di Inggris dan Gereja-Gereja Prostetan.

Paulus VI dikenal pula sebagai pribadi yang memegang teguh semangat keredahan hati dan kesederhanaan sebagaimana diikuti Paus Fransiskus saat ini. Sejumlah seremoni protokelar kepausan dipangkasnya. Ia merampingkan tubuh Vatikan, termasuk militernya. Ia tak mau disambut secara berlebihan dengan upacara kemegahan ala Romawi. Ia adalah Paus terakhir yang mengenakan mahkota (tiara) kepausan. Tiara itu ditaruhnya di altar Basilika Santo Petrus. Sekadar simbol!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini