KTT Kim-Trump: Gereja Penuh Harap dan Keyakinan

157
Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berjalan bersama.[Dok.AFP atau pemberi lisensi]

HIDUPKATOLIK.com Setelah Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara (Korut) terlibat ketegangan selama 70 tahun, presiden kedua negara, Donald Trump dan Kim Jong-Un bertemu dalam sebuah pertemuan puncak di Pulau Sentosa, Singapura pada Selasa, 12/6. Banyak pihak melihat KTT bersejarah ini sebagai langkah awal menuju perdamaian di Semenanjung Korea.

Nunsius Apostolik untuk Korea dan Mongolia, Uskup Agung Alfred Xuereb, turut mengomentari hasil pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. “Pertemuan ini sungguh bersejarah dan Gereja penuh harapan dan keyakinan. Namun, ini masih awal dari sebuah proses panjang,” kata Mgr. Xuereb kepada Vatican News. Ia menambahkan, Gereja berharap KTT ini menjadi “permulaan yang sangat positif dan sangat baik”.
Pada  Agustus 2017 lalu, Trump memberi peringatan keras kepada Korut atas ancaman rudal terhadap AS. Ia mengatakan bahwa negaranya dapat membalas Korut dengan api dan amarah. Sebulan setelahnya, dalam pidato sambutan pada Sidang Majelis Umum PBB, Trump juga mengancam akan “menghancurkan Korea Utara secara total”.
Mgr. Xuereb berharap retorika “api dan amarah” serta “kehancuran total Korut” dapat berubah menjadi kata-kata yang lebih damai. Ia mengatakan Gereja Katolik di Seoul telah mengadakan doa khusus untuk perdamaian dan rekonsiliasi pada setiap Selasa. Sementara itu, para uskup di Korea juga telah mengusulkan novena dari 17 hingga 25 Juni, untuk berdoa secara khusus bagi perdamaian, rekonsiliasi, dan persatuan di semenanjung Korea.
“Gereja ingin menawarkan dukungan untuk setiap inisiatif yang mendukung dialog dan rekonsiliasi, juga memanfaatkan momen ini untuk membawa kabar baik ke Korea Utara,” katanya.
 
Hermina Welin Wulohering

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini