Yubileum Gereja Katolik Manado Dimulai

379
Beberapa remaja putri berpakaian malaikat dalam Prosesi Bunda Maria membuka Peringatan Yubileum 150 Tahun Gereja Katolik di Manado.
[Dok.Komsos Manado]

HIDUPKATOLIK.com – “Prosesi Bunda Maria mewarnai pembukaan 150 tahun Gereja Katolik di Keuskupan Manado dan pembukaan Bulan Rosario”

BUNDA Maria bisa tersenyum. Lihat! Itu cewek, mirip dengan Bunda Maria. Cantik sekali, persis seperti Bunda Maria. Rasa terpesona itu datang dari anak-anak Kevikepan Manado saat Prosesi Bunda Maria dalam acara pembukaan Yubelium 150 tahun Gereja Katolik di Keuskupan Manado.

Prosesi ini sekaligus menjadi pembukaan Bulan Rosario di Kawasan Megamas Manado, Sulawesi Utara, 30/05. Umat Katolik dari sembilan paroki Kevikepan Manado meramaikan kegiatan ini. Beberapa suster, umat, dan anak-anak putri terlihat mengenakan pakaian layaknya Bunda Maria.

Sementara kaum pria, mereka membawa atribut khas paroki dan ornamen-ornamen Bunda Maria. Semua itu di arak dengan beberapa mobil yang dihiasi dengan ornamen khas bulan Rosario. Satu diantaranya adalah bendera berwarna merah, putih, kuning, dan lambang burung garuda yang melambangkan Pancasila. Prosesi ini diisi dengan pendarasan Doa Rosario sambil berjalan sepanjang dua kilometer.

Sr Mariana Maria Terok JMJ bersyukur atas keterlibatannya sebagai Bunda Maria. Biarawati Kongregasi Jesus Maria Josef (JMJ) ini mengatakan hatinya ikut bersukacita. Sementara itu, Brigitte Tumewu bangga lebih-lebih karena banyak orang merasa dirinya mirip dengan Bunda Maria. “Ini motivasi bagi saya untuk menjadi seperti Bunda Maria yang rendah hati, tulus melayani, dan setia pada tugas dan tanggungjawab,” ucap karyawan di Sekolah SMA Pax Christi Manado ini.

Pada puncak prosesi Uskup Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC memimpin Perayaan Ekaristi didampingi Uskup Emeritus Mgr Josephus Theodorus Suwatan MSC dan delapan belas imam.
Dalam homili, Mgr Rolly menjelaskan peran Bunda Maria dalam sejarah keselamatan manusia.

Mgr Rolly juga mengungkapkan kehadiran umat Katolik dalam gawai akbar ini sangat bermakna sebagai ungkapan syukur atas berkat yang diterima keuskupan dari doa-doa Bunda Maria. Untuk itu, ia mendorong agar umat semakin tekun dalam devosi kepada Bunda Maria.

“Kehadiran banyak umat menandakan bahwa umat Katolik masih mencintai Bunda Maria. Ini tanda bahwa umat bersemangat dalam mengembangkan iman kekatolikan di tengah situasi zaman saat ini.”

Ada begitu banyak nilai yang dapat diteladani dari Bunda Maria, Mgr Rolly melanjutkan, umat Katolik patut tetap setia dalam menjalin relasi intim dengan ibu Yesus ini. “Tanpa Bunda Maria, mungkin kita tidak bisa merayakan 150 tahun Gereja Katolik berkembang di Manado,” kata Mgr Rolly.

Prosesi Bunda Maria ini adalah kesempatan untuk memohon kepada Bunda Maria, agar Tuhan mengubah hidup umat menjadi seperti Yesus. “Kita perlu bertobat agar kita bisa merayakan 150 tahun ini dengan sukacita.”

Usai Misa dan pemberian berkat, uskup, para imam serta tamu undangan memukul tetengkoren, alat musik Minahasa. Ini sebagai tanda dimulainya kegiatan peringatan Yubelium 150 tahun Gereja Katolik di Manado dan Bulan Rosario Tahun 2018.

Perayaan ini juga dihadiri Danrem 131/Santiago Brigjen Tonny R. Giri, Kepala SPN Polda Sulut Kombes Pol. Henny Posumah, serta Kapolres Manado Kombes Pol. Surya Kumara. Sementara dari pemerintahan hadir Walikota Manado GSL Vecky Lumentut.

 

Yusti H. Wuarmanuk
Lexi Kalesaran (Manado)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini