HIDUPKATOLIK.com – Hari sudah mulai panas ketika alunan musik dan tarian khas Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai mengiringi arak-arakan imam dan petugas liturgi memasuki Gereja Paroki Yesus Gembala Baik (YGB), Palangka Raya, Kamis 10/5/18.
Selama lima minggu berturut-turut, di paroki ini dilaksanakan misa dengan iringan secara bergantian, mulai dari Paguyuban Dayak, biarawan-biarawati, paguyuban Jawa, paguyuban Batak dan paguyuban Flobamora / NTT.
“Hal ini dilakukan karena Paroki YGB merupakan paroki diaspora dimana di dalamnya terdapat banyak suku-suku yang merantau ke tanah Dayak ini, selain itu ingin menunjukkan inilah Indonesia kecil yang sebenarnya,” demikian disampaikan oleh Pastor Cornelius Fallo, SVD.
Dalam kotbahnya pastor paroki menyampaikan bahwa hari raya Kenaikan Tuhan Yesus merupakan penggenapan karya penyelamatan di dunia, perintah bagi umatnya untuk melanjutkan pewartaan dan saatnya mewujudkan hidup yang baik seperti suasana surga dalam hidup sehari-hari.
Meskipun waktu misa lebih lama dari biasanya namun umat merasa senang dan bahagia mengikuti misa inkulturasi, mendengarkan bahasa ibu dan merasakan suasana kampung halaman di tempat yang jauh.
Gereja Paroki YGB terletak di kota Palangka Raya, di KM 9. Di kota ini terdapat dua gereja yaitu gereja YGB dan gereja Katedral Santa Maria.
Felicia Permata Hanggu
Penulis: Andreas Palem Santosa (Palangka Raya, 10/5/2018)