Selamat Merayakan Tri Hari Suci

700

HIDUPKATOLIK.com – Pembaca yang budiman! Ketika majalah ini sampai ke tangan Anda kemungkin besar Anda tengah memasuki Tri Hari Suci: Kamis Putih, Jumat Agung, dan (Malam) Paskah. Tiga hari paling penting dalam kehidupan iman kita sebagai orang Kristiani. Untuk itu, seluruh awak majalah ini menyampaikan ucapan selamat merayakan momen-momen tersebut. Semoga buah-buah rohaninya melimpah.

Pertanyaannya adalah bagaimana kita seharusnya memaknai tiga momen penting ini di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara kita saat ini? Tahun ini Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) misalnya memberikan perhatian kepada sila ketiga Pancasila dengan tagline “Amalkan Pancasila: Kita Bhinneka Kita Indonesia”. Sejak diluncurkan awal tahun ini, beragam warna kegiatan di tingkat paroki, dekanat, dan keuskupan digelar.

Oleh panitia penggerak diharapkan setiap kegiatan selalu melibatkan masyarakat lingkungan terdekat, terlepas dari segala perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Bahkan ditekankan, agar kegiatan internal seperti perayaan ulang tahun paroki pun juga mengikutsertakan tetangga alias mengundang mereka hadir bergembira, merayakan bersama. Tujuannya sangat jelas. Agar kita semakin mengenal satu dengan yang lain untuk mengeratkan tali persahabatan.

Tembok-tembok, dinding-dingding, pagar-pagar pembatas yang selama ini dirasakan berpotensi memperlebar jurang antar anak bangsa harus diruntuhkan. Mengingat pula, akhir-akhir ini benih-benih intoleransi dan radikalisme semakin menguat. Keadaan itu kian diperburuk oleh lontaran atau ujaran di media sosial yang cenderung menyebarkan perpecahan bahkan kebencian. Hal ini tentu amat memprihatinkan. Apalagi dua tahun ini (2018) dan 2019 “tahun politik”: Pemilu Kepada Daerah serentak di sejumlah provinsi dan kota/kabupaten dan Pemilihan Legislatif dan Presiden/Wakil Presiden.

Itulah sebabnya mengapa menjelang perayaan Tri Hari Suci tahun ini, media ini mengharapkan, bahkan mendorong umat Katolik sebagai bagian integral bangsa ini untuk menjadi perekat sesama anak bangsa. Mari kita merayakan perbedaan! Perbedaan itu adalah alasan sine qua non (an essenstial condition) eksistensi bangsa ini jauh sebelum naskah proklamasi dibacakan. Orang muda bangsa ini tahun 1928 telah bersepakat akan keberagaman kita namun kita tetap bersatu sebagai satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa.

Tri Hari Suci ini adalah saat-saat istimewa untuk kita -umat Katolik- mengambil waktu sejenak memikirkan kembali bagaimana keterlibatan kita dalam karya nyata di sekitar kita. Katakanlah, bagaimana kita peduli pada tetangga di tingkat RT/RW kita? Bilamana ada yang berduka, apakah kita menyempatkan diri hadir? Masih banyak hal yang sesungguhnya bisa kita kerjakan. Namun, apakah kita mau ‘berkorban’ untuk itu?

Pembaca yang budiman! Sekali lagi kami sampaikan, selamat merayakan Tri Hari Suci! Tuhan memberkati.

Redaksi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini