Renungan Sabtu, 29 Oktober 2016 : Kebenaran Otentik

97
[brendamc.com]

HIDUPKATOLIK.com - Pekan Biasa XXX; Flp 1:18b-26; Mzm 42; Luk 14:1,7-11

KERAJAAN Allah sering digambarkan sebagai pesta perjamuan. Sebagaimana pesta mempunyai tata krama, demikian juga Surga. Tamu-tamu angkuh yang tak tahu diri akan direndahkan dan orang-orang yang rendah hati akan ditinggikan. Surga adalah inisiatif Allah sebagai Tuan Rumah, bukan prestasi yang dapat dimanipulasi dan direbut melalui intrik-intrik busuk manusia.

Yesus diundang makan oleh pemimpin orang Farisi. Para sahabat Farisi juga diundang. Mereka adalah para penjaga Taurat yang rajin mengamat-amati Yesus karena Yesus dianggap sebagai seorang pelanggar aturan Sabat. Yesus pun diam-diam mengamati tingkah laku para undangan. Mereka sibuk mengincar posisi terhormat, senang memamerkan diri sebagai orang penting dan gemar akan pencitraan.

Yesus melempar perumpamaan sederhana namun memuat kebenaran otentik. Jangan ambisi, nanti kamu akan mempermalukan dirimu sendiri. Kata “direndahkan” dan “ditinggikan” kerap dipakai Yesus sebagai cara memberi peringatan keras. Kerajaan Allah yang tinggi dan mulia harus digapai melalui kerendahan hati. Kematian akan menjadi hari celaka bagi orang sombong. Sementara bagi Rasul Paulus, “Hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.”

Maria Monica Meifung

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini