HIDUPKATOLIK.COM – Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) telah dipilih sebagai tempat pelaksanaan Natal Oikumene Nasional atas petunjuk langsung Presiden Joko Widodo, demikian disampaikan Menteri ESDM Ignatius Jonan yang juga selaku Ketua Umum Panitia, dalam kesempatan rapat persiapan acara tersebut.
Jonan memimpin rapat pada Senin (27/11) lalu, dihadiri Gubernur Kalbar sekaligus Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan Daerah, Cornelis, sejumlah bupati di Kalbar yaitu Bupati Landak Karolin Margret Natasa, Wakil Bupati Sintang Askiman serta Uskup Agung Pontianak & pastor, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkungan Pemprov Kalbar dan instansi lintas sektoral di Aula Kantor Gubernur Kalbar, Balai Petitih.
“Mengenai tanggal pelaksanaan perlu kita koordinasikan dan cocokkan dengan jadwal Pak Presiden, namun Pak Gubernur sudah mengusulkan ditanggal 28, maka kami akan menyurati pak Presiden untuk usulan ini,” ujarnya.
“Untuk tema Natal Oikumene tahun 2017 ini, kita mengangkat tema kebhinekaan, untuk merekatkan semua suku yang ada di Indonesia. Nantinya pada kegiatan ini, tidak hanya melibatkan masyarakat Nasrani saja, tetapi seluruh agama yang ada, sesuai dengan tema kita,” ujar Jonan. Ia meminta Gubernur Kalbar segera menyusun panitia agar bisa diberikan Surat Keputusan (SK) dari Menteri Agama.
Sementara Cornelis selaku Gubernur Kalbar menyampaikan, “Sebagai tuan rumah, kita akan memberikan yang terbaik untuk acara ini, karena ini menyangkut nama baik Kalbar. Karena Natal ini menjadi yang terakhir bagi saya sebagai Gubernur Kalbar, tentu kita akan memberikan yang terbaik. Dalam pelaksanaannya nanti, selain untuk memeriahkan Natal, masyarakat juga tentu bisa bertemu langsung dengan Presiden, sehingga Natal tahun ini akan menjadi istimewa bagi Kalbar”.
Pada perayaan Natal Oikumene Nasional ini, ujar Cornelis, ada dua acara yang diagendakan. Di antaranya, berkaitan dengan ibadah dan acara Natal bersama yang dihadiri oleh Presiden RI.
“Perayaannya nanti dilaksanakan di Rumah Radakng (di Pontianak merupakan rumah adat Kalimantan Barat-red.), untuk anggarannya akan kami siapkan sebesar Rp2 miliar, selebihnya kita serahkan pada pak Menteri, yang jelas tidak menggunakan APBD, atau APBN, karena tidak dianggarkan, namun secara gotong royong”, papar Cornelis.
Tema kebhinekaan, imbuh Cornelis, merupakan tema yang sangat tepat karena Kalimantan Barat memiliki berbagai suku bangsa, agama maupun budaya. “Melalui tema ini, diharapkan Kalbar semakin maju, semakin baik dan semakin bersatu membangun negeri ini, Kita tunjukan kalau Kalbar ini Indonesia mini.”
Selain Presiden, even ini juga akan dihadiri oleh sejumlah Menteri, serta tamu undangan dari berbagai daerah di Indonesia maupun internasional.
Sumber: Puspen Kemendagri (kemendagri.go.id.); http://pontianak.tribunnews.com
(A.Bilandoro)