SEHARI jelang tahbisan Mgr Adrianus Sunarko OFM, Uskup Pangkalpinang, rombongan para uskup dan tamu mulai tiba di bandara Dipati Amir. Pihak kepolisian menyiapkan jemputan kepada para Uskup menuju Pusat Keuskupan di Semabung Pangkalpinang.
Dari pantauan hidupkatolik, penjagaan di sekitar Keuskupan relatif ketat. Selain polisi dan tentara, puluhan anggota Banser Wilayah Pangkalpinang menjaga di jalur masuk Keuskupan. Masmuni, ketua GP Anshor Wilayah Pangkalpinang menyebut pesta tahbisan ini adalah pesta bersaudara.
Masmuni belum mengenal Mgr Sunarko, pengganti mendiang Mgr Hilarius Moa Nurak SVD itu. Tapi lewat berbagai sumber bacaan, Masmuni meyakini Mgr Sunarko adalah sosok luar biasa yang ideal bagi penggembalaan Umat Katolik di Pangkalpinang, sekaligus menjadi penyokoh menjaga kerukunan dan persaudaraan di tanah ‘Seribu Pulau’ ini.
Kandidat doktor yang sedang menggarap disertasi “Religiusitas Calon Imam Katolik di Sekolah Tinggi Yohanes Pembaptis, Bandung, memiliki kedekatan dengan Mgr Hilarius. “Setelah tahbisan, kami akan bertemu Mgr Sunarko. Ia seorang dari tarekat Fransiskan. Saya kira uskup ini akan membawa warna baru bagi Pangkalpinang,” ujarnya, Jumat, 22/9.
Masmuni menyebut, prosesi sambutan kepada para Uskup merupakan bagian dari menyambut orangtua sekaligus saudara. Besok saat tahbisan, pasukan GP Anshor akan turun lebih banyak.
Di pelataran keuskupan, Masmuni nampak berbincang akrab dengan para imam. Masmuni memang bergaul karib dengan para imam dan beberapa uskup.
Ia sadar, semua geliat GP Anshor dalam menjaga kerukunan, kedekatan dengan Gereja, kerap dikritik oleh kelompok tertentu. “Ini resiko. Kita diam, umat akan jadi korban. Kita bertindak, segelintir orang akan membenci kita. Saya kira baik Yesus maupun Nabi Muhammad SAW juga begitu; menerima resiko membela kebanaran.”
Edward Wirawan (Pangkalpinang)