Renungan Selasa, 19 September 2017 : Wujudkan Kasih

907
[redbubble.com]

HIDUPKATOLIK.com – Pekan Biasa XXIV; 1 Tim 3:1-13; Mzm 10; Luk 7:11-17

IBU janda di Nain itu sungguh menderita, sudah kehilangan suami, masih kehilangan anak tunggal pula. Itu berarti, ia kehilangan segala termasuk masa depannya. Itulah kematian sesungguhnya. Di pintu gerbang terjadi perjumpaan antar rombongan kehidupan yang hadir dalam diri Yesus dan para pengikut-Nya, dengan rombongan kematian dari si Ibu yang membawa jenazah anak tunggalnya. Perjumpaan tersebut terjadi karena dua pihak saling mendekat.

Nain berarti “cantik, mempesona”. Perjumpaan dengan Allah terjadi melalui Yesus yang mengalahkan kematian. Hati-Nya tergerak oleh belas kasihan, Ia melakukan hal-hal konkret yaitu menghibur si ibu, menghampiri keranda, menyentuh, dan menghidupkan anak yang mati. Kasih bukanlah wacana melainkan kekuatan yang menghasilkan tindakan-tindakan nyata. Itulah pesona kasih.

Dalam bacaan pertama, Rasul Paulus mengajak jemaat menjadi pribadi-pribadi mempesona dengan menginginkan pekerjaan yang indah. Bagaimana caranya? Dapat menahan diri, bijaksana, sopan, pendamai, suka memberi tumpangan dan cakap mengajar orang. Orang hanya bisa menjadi pemimpin yang baik apabila ia mampu memimpin dan mengendalikan dirinya sendiri terlebih dahulu.

Monica Maria Meifung

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini