Media Pewartaan Zaman Modern

279
Romo Harry (kiri) menjadi pembicara dalam diskusi yang diadakan PUKAT KAJ.
[Antonius E. Sugiyanto]

HIDUPKATOLIK.com – PAKISTAN sebagai negara dengan minoritas penduduk beragama Katolik sudah memiliki sebuah stasiun televisi Katolik. Sementara Indonesia yang memiliki jumlah penduduk beragama Katolik lebih banyak dibanding Pakistan belum punya satu televisi Katolik. Latar belakang itulah yang menjadi alasan Keuskupan Agung Jakarta meluncurkan HIDUP TV. Demikian pendapat Romo M. Harry Sulistyo dalam diskusi bersama Komunitas Profesional dan Usahawan Katolik (PUKAT) KAJ di Sanggar Prathivi Jakarta, Jumat, 1/8.

Pemimpin Umum Majalah HIDUP ini melanjutkan, hadirnya media televisi sangat diperlukan pada zaman modern , sebagai salah satu media pewartaan. Ia melihat bahwa masa depan media cetak hanya akan bertahan hingga 2040. Karena itu, lanjutnya, harus dipikirkan media baru untuk pewartaan. “Saat ini selain cetak, Majalah HIDUP juga memiliki versi online,” papar Ketua Komisi Komunikasi Sosial KAJ ini.

Meski demikian, Romo Harry mengakui adanya kendala dalam peralihan versi cetak ke online atau televisi. “Mengubah wartawan yang tadinya menulis untuk cetak dan lalu menulis untuk online.”

Sementara Hidayat Tjokro mengungkapkan, tema mengenai media Katolik pada zaman modern ini menjadi relevan juga untuk kader-kader PUKAT. Mereka juga diajak untuk terlibat dalam usaha pewartaan ini. “Bagi siapa saja boleh kalau tergerak untuk membantu Romo Harry,” ajak Hidayat Tjokro.

Antonius E. Sugiyanto

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini