HIDUPKATOLIK.com – Pada perayaan pesta pelindung, umat Paroki Cikarang menggabungkan spirit St Teresa dengan nilai-nilai kebhinnekaan.
INDONESIA memiliki beragam budaya dan agama yang menjadi dasar spiritual setiap warga negara. Keragaman itu menemukan pengayom, yakni Pancasila. Dengan dasar negara ini, setiap warga negara bebas menempatkan dirinya sesuai dengan identitas budaya bahkan agama masing-masing.
Spiritualitas kebangsaan ini, di Paroki Ibu Teresa Cikarang, disatukan dengan nilai-nilai cinta kasih sesuai ajaran St Teresa dari Kalkuta. Situasi seperti itu tampak dalam bazar yang diadakan menyambut pesta nama Paroki Cikarang, Minggu, 3/8.
Romo Antonius Suhardi An tara mengungkapkan, pada momen pesta nama paroki, umat ingin mewujudnyatakan cinta kasih dalam kebhinnekaan Indonesia. Semua rangkaian kegiatan menyambut pesta nama, diadakan untuk menghadirkan kasih di tengah masyarakat, misalnya lewat aksi sosial dan bazar. “Hal ini sesuai dengan ajaran Bunda Teresa, kasih juga harus diwujudkan dalam tindakan nyata.”
Kepala Paroki Cikarang ini menambahkan, dalam setiap kata dan tindakan itu ada kasih di sana. Pada momen pesta paroki ini, setiap umat diajak untuk mewujudkan kemanusiaan yang adil dan beradab, melihat sesama sebagai manusia yang berharga. “Bazar ini memang ditujukan untuk saling mengakrabkan umat satu sama lain. Suasana ini juga mampu mewujudkan kasih secara nyata.”
St Teresa melihat kehadiran dan keberadaan orang lain amat berharga. “Dalam diri sesama itulah kita menemukan Yesus, ini selaras dengan ajaran dari Bunda Teresa,” ungkap Romo Antara, menambahkan. Bunda Teresa di kanonisasi oleh Paus Fransiskus pada tahun lalu.
Ciecilia Widyawati, umat Paroki Cikarang yang berprofesi sebagai karyawan pabrik menjadikan figur St Teresa sebagai teladan iman. “Mengasihi sesama tanpa membedakan latar belakang,” ungkap Ciecilia menyoroti salah satu keutamaan St Teresa.
Masyarakat Cikarang yang beragam menuntut setiap warga untuk saling membantu dan memahami. Ignatius Suyanto mengungkapkan, sebagai warga Paroki Cikarang, ia bangga karena paroki juga memiliki kepedulian sosial. “Aksi sosial membagikan kaca mata gratis menjadi wujud dari kepedulian Gereja terhadap orang yang berkekurangan.”
Puncak rangkaian Pesta Nama Paroki Cikarang akan berlangsung pada Minggu 10 September mendatang. Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo, rencana akan merayakan Misa bersama umat Paroki Cikarang.
Antonius E. Sugiyanto