SEMANGAT ASSISI UNTUK INDONESIA

138
Mgr Antonius Bunjamin menyerahkan lilin kepada perwakilan umat Islam.
[HIDUP/A. Aditya Mahendra]

HIDUPKATOLIK.com – PERINGATAN 30 tahun Sema­ngat Assisi digelar di Assisi, Ita­lia pada 18-­20/9. Ini merupakan pertemuan tahunan dalam rangka Hari Doa Sedunia untuk Perdamaian yang diinisiasi Paus Yohanes Paulus II pada 27 Ok tober 1986. Tahun ini, peringatan Semangat Assisi dikoordinir Komunitas Sant’Egidio bersama Keuskupan Assisi dan Keluarga Fransiskan.

Di Jakarta, Komunitas Sant’Egidio bersama Komisi Hubungan Agama dan Kepercayaan KWI, Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keus­kupan Agung Jakarta, Indonesian Con­ference in Region and Peace (ICRP) juga mengelar dialog dan doa damai di Mezzanine Ballroom, Hotel Ary­ aduta Jakarta Pusat, Sabtu, 17/9. Acara mengusung tema “Damai dalam Keb­hinekaan”. Hadir dalam kegiatan ini para tokoh lintas agama dan budaya, seperti Siti Musdah Mulia, Alwi Sihab, Romo Franz Magnis­Suseno SJ, Saras­ wati Dewi, Peter Lesmana, dan Pende­ta Albertus Pati. Hadir pula Sekretaris Jenderal KWI Mgr Antonius Bunjamin Subianto OSC.

Para tokoh lintas agama memaparkan upaya-­upaya menciptakan perdamaian dalam kebhinekaan saat ini. “Mari kita mencari titik-­titik temu, bukan mencari perbedaan untuk mewujudkan perda­maian,” ujar Alwi Sihab.

Menurut Romo Magnis, pluralitas merupakan suatu tantangan di Indone­sia. Membangun komunikasi adalah hal terpenting yang mesti dilakukan di te­ngah pluralitas yang ada. “Kita dituntut bisa membawa diri, tidak memprovokasi!” ungkap Romo Magnis. Para tokoh lintas agama dan budaya maju satu per­satu untuk menyalakan lilin dan menan­datangani deklarasi damai.

Maria Pertiwi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini