Tahbisan Imam MSF

1083
Tiga Diakon MSF yang baru ditahbiskan.
[G. Mahendra Christi MSF]

HIDUPKATOLIK.com – KETIKA seorang imam “sukses” memelihara iman dan mengembangkan serta mewujudkan dalam kehidupan, hendaknya tidak akan muncul kesombongan. Harapan tersebut disampaikan Uskup Agung Samarinda Mgr Yustinus Harjosusanto MSF dalam Misa tahbisan imam Kongregasi Misionaris Keluarga Kudus (MSF) di Gereja Keluarga Kudus Biara Nazareth, Yogyakarta, Selasa, 18/7.

Misa dihadiri Kardinal Julius Darmaatmadja SJ dan Uskup Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatmoko ini menahbiskan tiga diakon MSF. Mereka adalah Diakon Anastasius Agung Setiyawan dan Diakon Paulus Subani dari Provinsi MSF Jawa, serta satu Diakon lagi Ravaoavy Samianagnandaza David dari Provinsi MSF Madagascar.

Dalam khotbahnya, Mgr Yustinus meminta agar para imam tidak putus asa dan menyerah, melainkan tetap mengandalkan Tuhan sebagai kekuatan. “Anda dipanggil tidak hanya untuk datang dan selesai, tapi supaya berkembang dan berbuah. Menghasilkan buah bagi diri sendiri dan orang lain yang dilayani,” ujarnya. Menurutnya, menjadi imam bukan soal pilihan manusiawi, tetapi panggilan Tuhan. “Tuhan telah memanggil kita sebagai orang Katolik dan memilih ketiga diakon ini untuk menjadi imam.”

Sedangkan Mgr Rubi ketika diminta memberikan sambutan mengatakan, “Tahbisan kali ini dirasa istimewa. Pertama, tahbisan ini bertaraf internasional karena Romo David Mukidi, marga yang susah disebutkan, berasal dari Madagascar. Kedua, setelah tahbisan ini, para tertahbis kali ini langsung masuk golongan seniores, golongan lanjut umur, karena Romo David berumur 33 tahun, Romo Bani berumur 37 tahun, dan Romo Tiyok berumur 41 tahun,” seloroh Mgr Robertus disambung tawa senegap hadirin.

H. Bambang S/ G. Mahendra Christi MSF(Yogyakarta)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini