Renungan Jumat, 7 Oktober 2016 : Sosok Pribadi

117
[askamathematician.com]

HIDUPKATOLIK.comPW SP Maria, Ratu Rosario; Gal 3:7- 14; Mzm 111; Luk 11:15-26

MELALUI perikop ini, Yesus menunjukkan bahwa dosa bukan sesuatu yang tidak memiliki kepribadian. Ia punya nama, wajah, dan kuasa (lih juga 1Petr 5:8-9). Hal ini sudah diungkapkan dalam doa Bapa Kami, khususnya versi Mat 6:9-13, “lepaskanlah kami dari si jahat” (ay 13).

Karena dosa merupakan sosok pribadi, maka hanya Yesus yang mampu mengusirnya. Di sini ada ungkapan “jari Allah” (ay 20). Ini mengingatkan kepada kisah Musa dalam Kel 8:15 dan seterusnya. (juga Ul 9:10 dan Mzm 8:4) di mana secara langsung ada campur tangan Allah untuk membebaskan umat-Nya dari belenggu Mesir.

Kaitan dengan kisah Musa serta pandangan mengenai dosa sebagai sosok pribadi ini menuntut kita untuk memilih: Yesus atau Setan. “Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan” (ay 23). Inilah pernyataan paling keras mengenai kemuridan.

Henricus Witdarmono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini