Paus Fransiskus Serukan Solusi Damai di Nagorno Karabakh

82
Paus Fransiskus

HIDUPKATOLIK.COM – Paus Fransiskus mengimbau negara-negara untuk membungkam senjata mereka dan mencari solusi damai di Nagorno Karabakh, ketika ketegangan berkobar di wilayah Kaukasus Selatan.

Paus Fransiskus telah mengimbau agar senjata tidak digunakan lagi dan agar negara-negara mencari solusi damai di Nagorno Karabakh.

Dalam sambutannya kepada para peziarah berbahasa Italia pada Audiensi Umum, Rabu (20/9), Paus menyatakan keprihatinannya terhadap krisis kemanusiaan di wilayah Kaukasus Selatan.

“Kemarin, saya mendengar berita yang meresahkan dari Nagorno Karabakh, di Kaukasus Selatan, di mana situasi kemanusiaan yang sudah kritis kini diperburuk oleh bentrokan bersenjata tambahan,” kata Paus.

Dia mendesak pihak-pihak yang terlibat untuk menghentikan permusuhan dan mencari solusi damai terhadap krisis ini.

“Saya kembali menyampaikan permohonan saya kepada semua pihak yang terlibat dan kepada Komunitas Internasional,” kata Paus Fransiskus, “agar mereka berhenti menggunakan senjata dan melakukan segala upaya untuk menemukan solusi damai demi kebaikan masyarakat dan penghormatan terhadap martabat manusia.”

Situasi di Nagorno Karabakh

Azerbaijan memulai operasi militer di Nagorno Karabakh, Selasa (19/9).

Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengumumkan operasi militer tersebut, menggambarkannya sebagai tindakan “anti-teroris” terhadap serangan yang sedang berlangsung oleh pasukan Armenia dan setelah sejumlah warga sipil dan polisi Azerbaijan tewas dalam ledakan ranjau dalam beberapa hari terakhir.

Menurut berbagai media, tentara Azerbaijan telah mengebom Stepanakert, kota utama yang berada di bawah kendali Armenia, dan posisi Armenia lainnya.

Pihak berwenang Armenia melaporkan dua korban sipil, termasuk seorang anak-anak, dan 23 orang terluka. Pihak berwenang Azerbaijan melaporkan kematian seorang warga di Shusha, sebuah kota penting di wilayah tersebut, menyusul serangan artileri.

Berbicara pada Audiensi Umum, Paus Fransiskus juga mengenang “martir Ukraina”, dan menyampaikan doanya untuk mantan Presiden Republik Italia, Presiden Giorgio Napolitano, yang sedang sakit parah. **

Deborah Castellano Lubov (Vatican News)/Frans de Sales

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini