HUT ke-22 tahun Rumah Sakit Bunda Pengharapan Merauke, Uskup Mandagi: Damai Hanya Tercipta Bila Ada Kepedulian

199
Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC

HIDUPKATOLIK.COM – Uskup Agung Merauke Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC, bersama enam imam lainnya memimpin misa syukur perayaan HUT ke- 22 tahun Rumah Sakit Bunda Pengharapan Merauke (RSBP) sekaligus perayaan HOS ke-31 di Lobi RSBP Jln. Tujuh Wali-wali ,Sabtu 19/2/2023.

Uskup Mandagi mengucapkan proficiat kepada para suster dan segenap direksi dan karyawan-kartawati RS.Bunda Pengharapan.

“Tuhan telah memakai RSBP sebagai alat untuk menghadirkan belaskasihNya karena itu pantaslah pada kesempatan ini kita bersyukur kepada Tuhan karena kehadiran RSBP menjadi berkat bagi manusia khususnya berkat bagi Propinsi Papua Selatan lebih khusus lagi bagi Kabupaten Merauke,”ujarnya.

“Juga supaya semangat dari Yesus yang melayani orang sakit senantiasa mewarnai seluruh  kehidupan dari rumah sakit ini dan mewarnai mereka yang hidup dan berkarya ditempat ini,” ujar Uskup Mandagi.

Hari ini juga sekaligus memperingati HOS ke-31kita berdoa bersama Paus Fransiskus supaya dengan adanya orang sakit membuat gereja lebih prihatin  dan berbelas kasih kepada sesama yang menderita. Deus Charitas Est, Allah adalah kasih. Yang kita rayakan hari ini, kita rayakan cinta. Menjaga orang sakit seperti Paus Fransiskus mengingatkan akan panggilan kita berbelas kasih dan mencinta.

Paus Fransiskus dalam  pesannya pada HOS menyatakan sakit masuk juga  penderitaan adalah bahagian dari kondisi manusiawi,  tetapi menjadi tidak manusiawi kalau orang tidak memperhatikan orang sakit dan yang menderita.

“Orang sakit memanggil kita untuk tidak egoistis, memanggil kita untuk peduli bagi sesama, dan memanggil kita untuk berjalan bersama bukan berjalan sendirian. Orang sakit hadir sebagai alat penyelamatan. Untuk itu mari mencintai dan melayani orang sakit, karena sakit tidak dikehendaki tetapi sakit bisa menjadi sarana untuk masuk surga untuk menagalami kemuliaan bersama dengan Yesus,”katanya.

“Budaya peduli adalah jalan perdamaian dunia, peduli kepada orang sakit dan menderita. Damai hanya akan tercipta bila ada kepedulian. Saya mengundang kita semua untuk merenungkan kenyataan bahwa justru melalui pengalaman kerapuhan dan kondisi sakit kita justru dapat berjalan bersama menurut gaya Allah yakni kedekatan, belaskasih dan kelembutan,”katanya

RSBP sudah 22 tahun menjalankan tugasnya di Merauke. Sudah banyak orang disembuhkan bukan hanya secara fisik, tetapi yang pertama sembuh secara bathin karena melihat para suster yang senyum, karena sering kali  pasien melihat para medis sudah sembuh karena senyuman.

“Kiranya HUT ke-22,menjadi semangat pembaharu, semangat seperti Yesus Anak Allah yang melayani,mengabdi walaupun tidak jarang mengalami penderitaan tetapi semangat dibaharui lagi dan ditumbuhkan lagi sehingga tahun-tahun mendatang lebih hebat lagi dalam pelayanan,” ucapnya.

Uskup Mandagi  juga memberi pujian karena RSBP sangat bersih  dan ia memberi nilai 9. Kebersihan juga tetap dipertahankan, cinta ada kaitannya dengan kebersihan,Ungkapnya mengakhiri sambutannya.

Mgr. Mandagi (duduk) diapit oleh Emanuel Melkiades Laka Lena dan Apolo Safanpo

PJ Gubernur Propinsi Papua Selatan Apolo Safanpo dalam sambutannya menyampaikan atas nama masyarakat dan pemerintah mengucapkan kepada seluruh direksi dan jajaran RSBP yang telah 22tahun melayani di PPS. Pelayanan dilaksanakan karena cinta dan kasih yang berasal dari Yesus.

“Pada tahun ini pemerintah PPS telah menganggarkan 6,8milyar lebih untuk pembangunan bangsal ibu dan anak RSBP melalui dinkes dan mudah-mudahan bulan depan sudah memulai proses tahapan perencanaan sampai tahapan pembangunan fisiknya,”ungkap Apolo

Ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada para Suster PRR,dokter, perawat dan tenaga kesehatan yang telah mengabdikan diri dalam pelayanan kasih dan cinta atas nama gereja.

“Dengan dasar kasih kita memberikan pelayanan kita semua hadir dalam bidang pelayanan masing-masing dengan dasar cinta dan kasih Tuhan yang Yesus  teladankan dan contohkan. Pelayanan kasih yang harus dimiliki yakni kasih yang sempurna yaitu Tritunggal Allah Bapa,Putra dan Roh Kudus, Kasih Universal, Kasih yang mendidik, kasih yang memilih dan kasih yang berkorban. Mari melayani dengan cinta yang sempurna dari Tuhan dengan cinta yang berkorban,” ujarnya.

Emanuel Melkiades Laka Lena, Wakil ketua Komisi IX DPR RI yang berkesempatan hadir usai mengadakan kegiatan di Merauke mengatakan, sebagai wakil rakyat yang  juga membidangi kesehatan  berjanji akan membantu mensuport apa yang dibutuhkan  juga akan membantu memberi penerangan lampu jalan disepanjang badan jalan RSBP.

Melky juga merasa berbahagia karena akhirnya berjumpa dengan Uskup Mandagi, yang sudah lama dikenalnya. Ia mengatakan Uskup Mandagi adalah seorang tokoh perdamaian kerusuhan Ambon dan terkenal sampai PBB maka ia berharap bahwa penempatan Uskup Mandagi oleh Paus Fransiskus di Gereja Keuskupan Agung Merauke tentunya merupakan sebuah tugas yang juga dipercaya akan membangun sinergitas kerja sama yang baik dengan Apolo Safanpo sebagai seorang katolik yang akan membawa perubahan besar bagi PPS.

Direktur RSBP Sr. Bertha PRR menghaturkan terimakasih kepada Uskup Mandagi,  Apolo Safanpo , Melky Laka Lena dan Kepala Dinas Kesahatan  dan para kadis dilingkungan pemerintahan PPS ,para imam,suster dan seluruh tamu undangan yang telah hadir dalam syukur perayaan.

“Diusia ke 22 tahun, kami juga berterima kasih kepada Uskup Emeritus Jakobus Duifenforde MSC yang telah mengundang Tarekat PRR untuk berkarya menangani pelayanan kesehatan di KAMe,” ungkapnya.

Pemotongan kue HUT oleh direksi

Seperti diketahui bahwa awal mula PRR menangani RSBP merupakan bangunan gedung dan Tanah milik KAMe. tetapi untuk meningkatkan pelayanannya  tarekat memiliki lahan sendiri dengan luas bangunan yang lebih representatif dengan jumlah tenaga SDM  yang semakin besar dan memberikan pelayanan yang prima kepada pasien.  Diusia ke-22 RSBP memiliki 201 tenaga kesehatan.

Walau demikian Sr Bertha masih berharap adanya dukungan bantuan dari Pemprov PPS untuk pengembangan RSBP. “Kami butuh air bersih karena kami mengalami kekurangan air bersih, dan kami akan terus meningkatkan semangat pelayanan kami,” ujar suster  yang juga seorang dokter ini.

Uskup PC Mandagi MSC memberkati patung Santa Maria Bunda Pengharapan di taman pintu utama RSBP

Dalam perayaan ini juga diadakan pemberkatan Patung Santa Maria Bunda Pengharapan yang terletak di pintu utama dan penandatanganan prasasti oleh Uskup Mandagi, dan dilanjutkan pemotongan kue ulang tahun oleh direksi dan acara ramah tamah bersama seluruh tamu undangan.

Helen Yovita Tael (Merauke)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini