Renungan Harian 10 Agustus 2022 “Paradoks Kehidupan”

221

HIDUPKATOLIK.COM – Pesta St. Laurensius, 2Kor.9:6-10; Mzm.112:1-2,5-6,7-8,9; Yoh.12:24-26

HARI ini (10 Agustus) Gereja merayakan pesta St Laurensius, Diakon dan Martir yang rela menyerahkan hidupnya demi iman. Sabda Tuhan yang direnungkan adalah perkataan Yesus: “Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah” (Yoh. 12:24).

Benih mati, tumbuh, hidup dan menghasilkan banyak buah. Suatu paradoks kehidupan dengan metafora yang mudah dimengerti dan tidak terbantahkan kebenarannya. Setiap biji yang diharapkan berbuah lebat harus ditanam dahulu dan kemudian tumbuh dan berbuah. Yesus bicara tentang diri-Nya sendiri yang rela melewati kematian menuju kehidupan dimana kematian tidak akan berkuasa lagi oleh kebangkitan. Pengorbanan demi keselamatan semua umat manusia.

Buah iman ini dihayati oleh Santo Laurensius yang memberi diri secara total, sampai rela dibakar karena kesetiaanya kepada Kristus. Semasa hidupnya, St. Laurensius bertugas melayani kaum miskin dengan hati dan setia sampai akhir. Semangat kemartiran harus bergema di hati para pengikut Kristus untuk zaman ini. Kemartiran bukan selalu diartikan harus menumpahkan darah lalu mati. Hal yang lebih mendesak adalah kesaksian iman yang nyata dalam peri hidup seturut kehendak Tuhan secara teguh tanpa merasa takut dijauhi atau dicela orang lain.

Pastor Octavianus Situngkir, OFMCap Komisi Kateketik Keuskupan Agung Medan (KAM)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini