KETIKA SALAH PILIH, HARUS BAGAIMANA

351

HIDUPKATOLIK.COM – KEJADIAN sore itu merupakan kejadian yang tak akan pernah saya lupakan. Ketika itu hujan turun sangat deras sekali dan intensitas waktunya cukup lama. Jalan-jalan yang saya lewati untuk bisa pulang dan sampai ke rumah sudah mulai terlihat ada yang tergenang, terendam air hujan. Saya pun berusaha untuk mengendarai motor dengan hati-hati. Karena jarak pandang mata saya ke jalan di depan sana sudah mulai tertutup dengan derasnya air hujan. Lalu saya tiba di suatu jalan yang agak menurun dan terhenti sejenak karena banyak kendaraan yang memutar balik kembali. Ternyata di depan sana ada genangan air yang sudah mulai  cukup tinggi, sehingga tidak bisa dilewati oleh kendaraan beroda empat.

Lalu saya mulai memutar otak dan berpikir untuk mencari jalan yang bisa di lewati, supaya saya bisa sampai ke rumah dengan selamat. Saya lalu mencari jalan yang besar serta berharap tidak ada lagi air yang tergenang. Tapi ternyata di jalan itu pun sudah ada genangan air, di sebelah kiri jalan yang cukup tinggi. Untuk menghindari genangan tersebut saya pun dengan sigap langsung memberi tanda lampu motor ke arah kanan, untuk bisa berkendaraan denga naman di posisi paling kanan jalan. Dalam hati saat itu saya sangat senang karena bisa lolos melewati jalan yang tergenang air tersebut dengan aman. Saya lalu melanjutkan kembali perjalanan tersebut. Tetapi tidak jauh dari jalan itu saya bisa melihat kembali ada genangan yang cukup tinggi di sana. OMG!

Pada saat itu saya berpikir untuk mengambil jalan pintas saja yang biasa saya lewati. Maksud hati supaya saya bisa cepat sampai ke rumah. Saya pun langsung membelokkan arah motor ke sebuah gang kecil yang agak menurun. Dengan santainya dan yakin saya meluncur melewati jalan itu.  Yang ternyata diujung jalannya ada genangan air juga dan tiba-tiba menjadi cukup tinggi. Motor saya laju dengan gas poll terus dan berusaha melewati genangan air itu. Tetapi apa mau dikata akhirnya motor saya terhenti, karena air itu sungguh – sungguh terlalu tinggi sehingga menutupi knalpot motor. Aduh…… Ketika motor saya berhenti tiba-tiba, ada beberapa anak-anak yang berusaha menolong saya. Anak-anak itu berusaha mendorong motor saya ke tempat yang lebih tinggi. Pada saat itu saya hanya berpikir dan berusaha dengan sekuat tenaga untuk bisa mengeluarkan motor dari genangan air tersebut. Motor saya berenang dengan cepat, sekuat kaki saya mendorongnya. Saya berusaha keras untuk bisa mengeluarkan motor dari genangan air itu.  Lalu saya mencoba menghidupkan mesin motor yang sudah terendam air. Dan puji Tuhan motor saya masih  terselamatkan. Karena mesin motor itu masih bisa hidup kembali.  Akhirnya saya bisa meneruskan perjalanan pulang sampai ke rumah dengan selamat.

Pengalaman kejadian sore hari ini mengajarkan saya banyak hal. Banyak kejadian yang tak terduga tetapi saya percaya Tuhan akan selalu ada didalam perjalanan hidup saya. Pilihan yang saya pilih adalah hasil dari kejadian sore hari ini. Hasil pilihan itu saya juga tidak tahu bila tidak menjalaninya. Tetapi saya percaya bahwa hasil yang telah diberikan Tuhan adalah hasil yang terbaik.

Perjalanan awal berangkat dari rumah, saya sudah diminta untuk membuat suatu pilihan. Suara hati dan pikiran saya seakan-akan mengisyaratkan bahwa saya harus menentukan suatu pilihan. Motor yang biasa saya pakai tidak mau menyala dan saya berpikir untuk memakai motor yang lain. Tetapi entah kenapa akhirnya motor saya mau menyala juga dan saya tidak jadi memakai motor yang lain itu. Bila di awal saya memilih memakai motor yang lain, menurut saya kejadian sore hari ini akan berganti menjadi lebih ruwet lagi. Karena saya tidak biasa dan tidak menguasai motor tersebut yang posisinya lebih tinggi dan lebih besar dari tubuh saya. Bisa anda bayangkan bila motor itu berhenti dan terendam air… mungkin saja sayapun akan jatuh dan terendam air pula…. Waduh….gawat.

Pilihan kedua terjadi ketika hujan deras, dan saya diminta untuk memilih terus mengendarai motor atau berhenti untuk berteduh dan menunggu hujan reda. Pilihan kali ini bagi saya tidak terlalu bermasalah dan baik-baik saja karena bisa saya lewati dengan baik.

Pilihan ketiga terjadi ketika saya diminta untuk memilih jalan yang akan saya lewati yang baik untuk motor saya. Nah, di sini saya merasa bahwa saya telah salah membuat suatu keputusan dengan memilih jalan yang salah. Memilih jalan yang salah seharusnya bisa saya belokkan kembali untuk memutar balik tetapi tidak saya lakukan. Alhasil terjadilah kejadian sore ini. Dan saya menyesal tidak memilih untuk memutar balik tetapi terus. Walaupun akhirnya saya masih bisa lolos dan terselamatkan. Saya sangat bersyukur karena telah terselamatkan  walaupun pilihan saya tidak selalu benar dan sesuai dengan kehendak-Nya.

Kejadian sore itu membuat saya merenungkan kembali perjalanan hidup ini. Bila saya atau anda merasakan telah mengambil  suatu pilihan yang salah. Sebaiknya saya atau anda harus langsung memutar haluan untuk berbalik kembali mengarahkan hati kepada-Nya. Walaupun terkadang saya juga tidak tahu apakah pilihan yang telah saya pilih itu sudah benar? Sudah sesuai dengan kehendak-Nya?

Saya hanya bisa berdoa dan mengucapkan syukur. Memohon pengampunan dan memohon petunjuk Tuhan agar dibukakan pintu kerahiman supaya bisa berjalan kembali pada jalur yang benar. Jalur yang terbaik yang dikehendaki oleh-Nya. Tuhan tidak akan pernah bosan untuk mengingatkan saya ataupun anda untuk berjalan bersama-Nya untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan kehendak-Nya. Saya percaya dan sangat bersyukur bahwa Tuhan itu selalu baik dan menyertai perjalanan hidup ini, baik dikala susah maupun duka disetiap waktu. Oleh karena itu mari kita selalu memuliakan Tuhan dengan selalu rajin berdoa, mendengarkan firman-Nya serta berbagi bersama sesama.

Terima kasih Tuhan atas segala bimbingan, bantuan dan penyertaan-Mu di sepanjang hidupku.

Eviantine Evi Susanto, Kontributor, Ibu Rumah Tangga

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini