HIDUPKATOLIK.com – Kis. 25:13-21; Mzm. 103: 1-2, 11-12, 19-20ab; Yoh. 21:15-19
SEBAGAIMANA kita tahu Rasul Petrus adalah salah satu karakter yang banyak dimunculkan dalam kisah sengsara Yesus Kristus menurut Injil Yohanes. Petrus tampil sebagai murid yang gamang dan terombang-ambing dengan imannya kepada Yesus. Semakin mendekati
sengsara dan wafat Yesus keraguan dan kesulitan Petrus untuk memahami kata-kata Yesus semakin nyata. Petrus gagal dalam mengikuti Gurunya sampai akhir. Sikap keras kepala yang dimilikinya seolah tidak mampu menopang Petrus untuk bertahan. Dalam Injil Yohanes kegagalan Petrus berpuncak pada penyangkalan yang dilakukannya.
Setelah wafat Yesus kita bisa melihat dalam Injil Yohanes, bahwa Petrus masih berperan sebagai pemimpin para rasul lainnya. Petruslah yang pertama kali masuk ke dalam makam kosong. Petrus jugalah yang mampu mengenali Yesus ketika Yesus menampakkan diri-Nya di pantai danau Tiberias, saat itu Petrus berkata kepada para murid lainnya: “Itu Tuhan”. Petrus jugalah yang menghela jala ke darat setelah jala itu penuh dengan 153 ekor ikan.
Dalam bacaan Injil hari ini tampak sekali Tuhan Yesus memulihkan martabat Petrus yang sempat hancur berantakan karena penyangkalan yang dilakukannya. Tuhan Yesus mengulang pertanyaan-Nya sampai tiga kali kepada Petrus. Petrus pun menjawab dengan tiga jawaban dan selalu diakhiri oleh perutusan Yesus kepada Petrus: “Gembalakanlah domba-dombaku.” Figur Petrus dalam Injil Yohanes adalah wajah Gereja, yang dipanggil dan diutus dalam ketidaksempurnaan. Tuhan sendirilah yang memantaskan dan menyempurnakan Gereja-Nya
Romo Josep Ferry Susanto, Dosen Kitab Suci STF Driyarkara Imam Keuskupan Agung Jakarta