Komunitas Meditasi Katolik Ancilla Domini KMKAD : Menemukan Tuhan dalam Kesunyian

1580

Komunitas Ancilla Domini sedang meditasi di Ruang Adorasi Gereja St Yakobus Kelapa Gading,
Jakarta Utara.
[Dok. Ancilla Domini]
Ancilla Domini berkumpul setiap Kamis, pukul 10-12.00 WIB. Khusus pada Kamis pertama di setiap bulan, diadakan juga ibadat adorasi dan meditasi di hadapan Sakramen Maha Kudus. Untuk hari Kamis lainnya, kegiatan Ancilla Domini diisi dengan renungan dan meditasi yang diberikan oleh tim pengajar dan satu orang imam, Pastor Petrus Tunjung Kesuma.

Wakil Koordinator Komunitas Inge Pryana menyampaikan, materi pengajaran yang diberikan kepada anggota terdiri dari delapan sesi Pengarahan Dasar. Bagian ini diberikan pada di setiap awal tahun saat seseorang mulai bergabung dalam Ancilla Domini. Dalam bagian awal ini, diajarkan juga teknik pernafasan dan beberapa sesi meditasi alam di ruangan terbuka. “Latihan tersebut akan dijalankan secara bertahap dan melalui proses latihan yang tekun. Harus bersabar, jangan mengejar hasil saja tapi mengikuti proses,” kata salah satu perintis Ancilla Domini ini.

Menumbuhkan Iman
Sejak bermarkas di Paroki St Yakobus Kelapa Gading, Ancilla Domini ingin mengantar atau membantu umat untuk semakin dekat dengan Allah. Vero menjelaskan, setelah mengalami Allah dalam doa, dengan sendirinya setiap orang akan mudah menemukan Allah dalam kehidupan sehari-hari. Pada tahap ini, setiap orang akan selalu terdorong untuk melaksanakan kehendak Allah.

Vero memberi kesaksian, semenjak bergabung pada tahun 2007, ia merasakan imannya semakin bertumbuh. Meditasi membantunya semakin menyadari kehadiran dan penyertaan Tuhan yang tiada berkesudahan. Ia juga merasa dirinya lebih sabar dan tidak mudah marah. “Yang penting kita tekun dan setia untuk bermeditasi setiap hari. Buah-buahnya akan nyata di dalam hidup kita,” imbuh Vero.

Pastor Tunjung menerangkan, ia bersyukur dapat mendampingi komunitas Ancila Domini ini. Di usia 23 tahun, ia berharap masing-masing anggota tidak tetap rendah hati dan semakin rela berkorban. “Tanpa kerendahan hati dan kerelaan untuk berkorban pasti komunitas ini akan hancur,” ungkap Pastor Tunjung.

Setiap orang yang mengikuti kegiatan meditasi akan menimba kekuatan sebagai bekal saat berhadapan dengan masalah yang ada dalam hidup sehari-hari. Pastor Tunjung menjelaskan, saat orang memutuskan untuk ikut meditasi bukan berarti ingin lari dari kenyataan hidup yang dihadapi. Ia menekankan, meditasi adalah sarana bagi siapa saja yang merindukan Tuhan untuk dapat berjumpa dengan-Nya. “Dalam keheningan, orang belajar mengenal-Nya, mengetahui kehendak-Nya, mengalami kasih-Nya, serta diteguhkan untuk melaksanakan kehendak-Nya,” tuturnya.

Meditasi merupakan upaya menyelami rencana Tuhan dalam seluruh hidup manusia. Pastor Tunjung menuturkan, dengan meditasi seriap orang menyadari karya keselamatan Allah. “Di sinilah setiap orang dipanggil untuk menyadari rahmat Tuhan, yang selalu hadir dan mengalir di dalam kehidupan manusia setiap saat,” ujarnya.

Meditasi juga dapat dipahami sebagai meneladani sikap Bunda Maria. Hal ini selaras dengan kutipan Injil Lukas 1:38, “Ecce Ancilla Domini fiat mihi secundum verbum tuum”, ‘Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu’. “Di sini menggambarkan Maria yang total membiarkan kehendak Tuhan terjadi dalam hidupnya. Hal itulah yang menjadi teladan bagi setiap orang beriman,” jelas Pastor Tunjung.

Willy Matrona
Laporan: Anton Bilandoro

HIDUP NO.18 2019, 5 Mei 2019

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini