Anugerah Tuhan bagi Keuskupan Purwokerto

1226

Terus Berdialog
Dengan kata Fiat Mihi Secundum Verbum Tuum sebagaimana motto yang diambil, Mgr Tri menegaskan ketaatan yang diterimanya. Melalui Fiat Maria, ia menerima tugas ini terutama dalam menjalankan karya keselamatan manusia.

Demikian disampaikan Mgr Yustinus Harjosusanto MSF mewakili Konferensi Waligereja Indonesia. Mgr Harjosusanto mengatakan, dengan tertahbisnya uskup Purwokerto, ini merupakan karunia yang besar juga bagi Gereja Katolik Indonesia.

Dari seorang uskup dibutuhkan pelayanan, perubahan, dan pembaharuan. Ia dibutuhkan terutama dalam kerangka karya keselamatan Allah. “Kita semua yang menampakkan Injil
dalam Gereja pastilah bekerja dengan kerja keras. Kita harus berdoa untuk kesempurnaan Gereja dari waktu ke waktu,” terangnya.

Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr Piero Pioppo, menunjukkan Surat Keputusan terpilihnya Mgr Christophorus Tri Harsono sebagai Uskup Purwokerto. [HIDUP/Willy Matrona]
Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Kementerian Agama RI, Eusabius Binsasi mengungkapkan, kehadiran uskup Purwokerto merupakan sebuah peristiwa sejarah. Selain itu, ini merupakan peristiwa yang agung mengingat campur tangan Tuhan ada di dalamnya. Ia mengharapkan dengan kehadiran uskup baru ini Gereja akan semakin mengedepankan cinta tanah air dan bangsa.

Menurutnya, Keuskupan Purwokerto telah membina hubungan yang baik dengan pemerintah termasuk dengan Bimas Katolik. Ia mengatakan, masyarakat Purwokerto sudah terbiasa dalam membangun “jembatan”. Masyarakat mudah terbuka dengan yang lain.

“Dialog yang hidup adalah dialog kehidupan yang sudah sangat hebat sekali. Sehingga yang hadir saat ini adalah umat lintas agama. Dialog kehidupan itu juga akan dihidupi. Kita akan melihat kondisi sehingga di Purwokerto ini kita bisa hidup berdampingan.”

Sedangkan KH Zainal Abidin dari Bogor, menerangkan bahwa ia terharu dengan kehadiran uskup yang baru ini. Itulah yang membuat dirinya berpelukkan erat dengan Mgr Tri saat memberi ucapan. Selain itu, ia merasa bahwa kedekatan tersebut sudah terjalin baik sebelumnya.

“Mudah-mudahan uskup yang baru ini menjalankan siahturahim dengan semua pemimpin baik pemerintah maupun agama.” KH Zainal menambahkan, bahwa dirinya bersama Mgr Tri telah sama-sama di FKUB untuk terus membangun jembatan tersebut.

Apa yang terjadi di Bogor tentu saja bisa di tularkan ke Purwokerto terutama untuk membangun Purwokerto yang toleran, aman, dan damai. Ia juga mengagumi kebolehan Mgr Tri yang fasih menggunakan bahasa Arab.

“Dia sangat luar biasa dan saya begitu kagum. Semua tokoh agama seharusnya begitu. Harus mengenal agama yang lain untuk saling mengenal dan mempelajari lebih dalam. Apalagi sampai uskup ini pandai menggunakan bahasa Arab,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini