Renungan Selasa, 18 Juli 2017 : Bertobat

255

HIDUPKATOLIK.com - Pekan Biasa XV; Kel 2:1-15a; Mzm 69; Mat 11:20-24

ST Yohanes Paulus II meyakini, warta pertama Yesus, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.” Maka, kemana pun ia pergi, yang pertama dilakukan adalah mohon pertobatan bagi tempat yang dikunjungi. Ia meneladani St Yohanes Vianney, pastor dari Ars-sur-Formans, Perancis Timur, yang setiap pagi selalu mencium tanah gereja parokinya untuk mohon pertobatan bagi umatnya. Karena keyakinan itu, maka St Yohanes Paulus II selalu menekankan, jangan pernah menghilangkan “permohonan tobat” dari liturgi maupun ibadat Katolik.

Khorazim, Betsaida, dan Kapernaum pada Mat 11:20-24, adalah tiga kota yang paling banyak menerima “rahmat” kunjungan Yesus. Namun, ketiganya justru mendapat kecaman karena bersikeras “tidak mau bertobat” (Yun. ouk metanoein: ay 20). Hukuman kepada mereka pun akan lebih berat ketimbang hukuman terhadap Sodom, yang menurut Yeh 16:49-50 punya kesalahan dalam “kecongkakan, hedonisme, tidak mau menolong yang sengsara maupun yang miskin, tinggi hati, serta berbuat keji di hadapan Tuhan”.

Dalam perikop ini, bertobat menjadi kunci. Mungkin kini saatnya kita mengevaluasi perubahan yang telah terjadi dalam kehidupan pribadi kita, paroki kita, serta Gereja kita. Berani melihat riwayat di “belakang ” dan “kini” merajut kisah “ke depan” adalah salah satu ciri kekristenan, karena Kristus adalah “Heri, Hodie, et Semper”, ‘Kemarin, Hari ini, dan Selamanya’, (lih. Why 1:8).

Henricus Witdarmono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini